Vaksin Nusantara Diklaim Sangat Potensial Menjadi Booster

- Kamis, 7 Oktober 2021 | 10:47 WIB
Terawan Agus Putranto (ANTARA/Bayu Prasetyo)
Terawan Agus Putranto (ANTARA/Bayu Prasetyo)

Vaksin Nusantara besutan mantan Menkes Terawan Agus Putranto disebut sangat berpotensi menjadi vaksin booster COVID-19. Hal ini karena vaksin ini dinilai lebih baik dari 'vaksin lainnya'.

Disebutkan bahwa vaksin COVID-19 yang ada saat ini, seperti Pfizer, masih berbasis mRNA. Dikabarkan bahwa vaksin berbasis mRNA akan mengalami penurunan antibodi dalam waktu 7 bulan setelah disuntikkan.

"Kalau kita lihat lagi laporan terbaru, ternyata antibodi yang dihasilkan pasca vaksinasi termasuk yang menggunakan platform mRNA bikinan Pfizer juga setelah 7 bulan ternyata kadar antibodi spike-nya tidak terdeteksi karena memang mekanisme kerjanya berbeda," kata peneliti dari tim vaksin Nusantara, dr Daniel Tjen, SpS, dalam konferensi pers virtual, Rabu (6/10/2021).

Berbeda dengan vaksin Nusantara yang berbasis platform sel dendritik yang lebih banyak mengacu pada sel T memori. Hal inilah yang membuat vaksin Nusantara cukup berpotensi dan berharap bisa menjadi vaksin booster atau vaksin ketiga COVID-19.

Walau begitu, bukan berarti vaksin yang ada saat ini buruk. Vaksin yang ada saat ini justru sangat baik melindungi kita dari serangan virus Corona. Hanya saja memang setelah disuntikkan, contohnya vaksin Pfizer, setelah 7 bulan kadar antibodi spike-nya juga tak terdeteksi karena memang mekanisme kerjanya berbeda.

Hal ini dipengaruhi oleh COVID-19 yang relatif masih baru. Sehingga para pembuat vaksin juga masih terus berupaya membuat vaksin yang paling baik.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Cara Efektif Mengatasi Rasa Ngantuk saat Bekerja

Selasa, 16 April 2024 | 20:43 WIB

Stop! Inilah 7 Bahaya dari Kebiasaan Menggigit Kuku

Selasa, 16 April 2024 | 09:00 WIB
X