Sering Terabaikan, Kenali Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi hingga Remaja

- Selasa, 1 Juni 2021 | 07:00 WIB
Ilustrasi bayi. (Pexels/Wayne Evans)
Ilustrasi bayi. (Pexels/Wayne Evans)

Di antara berbagai penyakit jantung yang kerap menyerang, penyakit jantung bawaan sering terabaikan. Ini karena gejalanya tidak mudah dikenali saat lahir.

Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease adalah penyakit jantung yang telah ada sejak lahir akibat pembentukan jantung yang tidak sempurna pada fase awal perkembangan janin di dalam kandungan.

Delapan dari 1.000 bayi lahir dengan diagnosis penyakit jantung bawaan. Tetapi hanya 30 persen yang memerlihatkan gejala pada minggu-minggu pertama kehidupan. Hal ini mengakibatkan banyak keterlambatan diagnosis.

"80 persen pada penyakit jantung bawaan penyebabnya tidak diketahui," kata Dokter Spesialis Penyakit Jantung Bawaan, dr. Radityo Prakoso dalam webinar Heartology Cardiovascular Center baru-baru ini.

Pada bayi baru lahir, dr. Radityo mengatakan skrining untuk bayi dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kadar oksigen.

"Berikutnya skrining dilanjutkan pada bayi sesaat sebelum dipulangkan dari rumah sakit, sehingga deteksi awal ini membantu dalam menskrining atau mendeteksi apakah bayi itu menderita penyakit jantung bawaan atau tidak," katanya.

Dokter juga membutuhkan riwayat kehamilan serta memerhatikan gejala-gejala lain untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada bayi.

"Kesulitan pada saat makan, minum susu, riwayat pertumbuhan terganggu. Anak minum susu banyak tapi berat badannya nggak bertambah, anak kelihatan biru, napas cepat, keringat di dahi atau keringat dingin. Awas, ini bisa tanda-tanda penyakit jantung bawaan," jelas dr. Radityo.

Pada balita, selain gejala di atas, bisa dilihat dari kebiasaan anak yang sulit makan. Sedangkan pada remaja, deteksi bisa dilakukan dengan bertanya langsung.

"Sudah bisa ditanya, sesak napas nggak? Tidurnya terganggu nggak? 'Saya sukanya tidur di sofa Dok', ini bisa berpikir jangan-jangan dia gagal jantung, berdebar-debar, nyeri dada, suka pingsan, ada bengkak pada bagian tubuh di kaki, dia perutnya sering begah, itu harus berpikir jangan-jangan dia ada kelainan jantung," kata dr. Radityo.

BACA JUGA: Corona Semakin Mengganas, Empat Negara Ini Kembali Lockdown

Untuk menangani penyakit jantung bawaan bisa dilakukan tanpa pembedahan dengan intervensi kateter Zero Fluoroscopy (tanpa radiasi). Diketahui radiasi dapat menimbulkan efek jangka panjang baik untuk pasien maupun dokter.

"Prosedur ini menggunakan bantuan imaging murni dari ekokardiografi tanpa menggunakan sinar radiasi. Keuntungannya antara lain hari perawatan yang singkat, penggunaan anestesi dan obat-obatan lebih sedikit, bekas luka sayatan sangat kecil serta biaya lebih efektif," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

X