Kenaikan berat badan selama pandemi menjadi masalah bagi anak-anak, hal ini bisa saja terjadi karena meningkatnya konsumsi makanan olahan, klaim sebuah penelitian.
Studi dari jurnal Pediatric Obesity melaporkan bahwa kebiasaan diet yang tidak sehat dan gaya hidup yang tidak aktif akan berdampak buruk pada anak-anak selama pandemi.
"Kekhawatiran tentang perilaku kesehatan anak-anak selama pandemi telah tercermin melalui komentar yang memperkirakan efek langsung dan distal COVID-19 pada aktivitas anak-anak, tidur, asupan makanan, dan waktu layar," kata studi tersebut, dikutip dari Fox News.
Peserta penelitian diperiksa selama enam minggu selama musim semi dan musim panas dari 2018 hingga 2020 melalui jurnal makanan, tidur, dan waktu layar yang dilaporkan sendiri serta data olahraga yang diperoleh melalui pelacak kebugaran Fitbit Charge-2.
Peneliti untuk Obesitas Anak menemukan bahwa peserta mengalami percepatan penambahan berat badan selama bulan-bulan musim panas dan tren itu terbawa melalui pandemi.
Baca juga: Sarapan dan Kurangi Camilan Manis Dapat Bantu Kurangi Berat Badan Kamu
Studi Cosmos Agustus 2021 yang lebih besar yang diterbitkan di Epic Health Research Network menganalisis lebih dari 5,3 juta catatan pasien anak dan menemukan bahwa satu dari tiga anak (33,8%) di AS berat badan naik selama pandemi.
Penelitian, yang juga diterbitkan pada Agustus 2021, menemukan bahwa konsumsi makanan ultraproses meningkat dari 61,4% menjadi 67% di kalangan pemuda Amerika. Lonjakan diamati pada 33.795 peserta studi dari 1999 hingga 2018.
Statistik yang dikumpulkan tentang penambahan berat badan anak sangat menakutkan, ahli makanan dan kesehatan mengatakan ada cara agar orang tua dapat membantu anak mereka konsumsi makanan sehat.
Melibatkan anak-anak di dapur dengan resep sehat, dapat membuat mereka lebih cenderung memilih makanan yang lebih sehat daripada junk food.
