Varian Baru Virus Hendra (HeV) Berpotensi Lebih Mematikan dan Menular dengan Cepat

- Senin, 23 Mei 2022 | 14:55 WIB
Ilustrasi virus Hendra. (Freepik)
Ilustrasi virus Hendra. (Freepik)

Varian baru virus Hendra, yang diberi nama HeV-g2 telah terdeteksi pada seekor kuda mati didekat Newcastle di New South Wales pada Oktober 2021.

Dilansir Brisbane Times, investasi urin kelelawar buah telah menemukan bahwa varian baru dari virus Hendra berpotensi mematikan dan dapat menyebar lebih luas dengan cepat ke seluruh dunia.

Peneliti utama Dr Alison Peel, dari Pusat Kesehatan Planet dan Keamanan Pangan Universitas Griffith, mengatakan vektor utama penyebaran virus adalah urin rubah terbang, yang belum pernah disaring sebelumnya.

Peel mengatakan penelitian baru mengkonfirmasi temuan tersebut dan mengklarifikasi bahwa varian baru tampaknya lebih mudah disebarkan oleh rubah terbang berkepala abu-abu, yang ditemukan di seluruh Australia selatan di daerah yang sebelumnya tidak dianggap berisiko dari virus Hendra.

Baca juga: Hepatitis Akut Mulai Ganas, Kini Muncul Pula Virus Hendra, Begini Gejala dan Pencegahannya

Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa penyakit virus Hendra disebabkan oleh Virus Hendra yang sebelumnya disebut equine morbillivirus, tergolong dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae.

Penyakit virus Hendra dapat menular dari inang alami flying fox (kelelawar dari genus Pteropus) ke hewan lain dan ke manusia (zoonosis).   Penularan manusia ke manusia hingga saat ini belum dilaporkan. Penularan virus Hendra ke manusia dapat terjadi setelah terpapar cairan dan jaringan tubuh atau kotoran kuda yang terinfeksi virus Hendra. Kuda dapat terinfeksi setelah terpapar virus dalam urin flying fox yang terinfeksi.

Virus Hendra pertama kali diisolasi pada tahun 1994 pada spesimen yang diperoleh saat wabah pada kuda dan manusia di Hendra, pinggiran kota Brisbane, Australia. Virus ini memilki genus sama dengan virus nipah yaitu Henipavirus

Di Indonesia sendiri belum ditemukan kasus penyakit virus Hendra pada manusia dan hewan ternak di Indonesia. Namun, berdasarkan studi serologi Kalong menunjukkan bahwa sebanyak 22, 6% kalong spesies Pteropus vampyrus di Kalimantan Barat dan sebanyak 25% P. Alecto di Sulawesi Utara mengadung antibodi terhadap virus Hendra. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X