COVID-19 Menggila di Korut, Korban Terus Berjatuhan hingga Jutaan Tentara Disuntik Vaksin

- Kamis, 19 Mei 2022 | 10:35 WIB
merintah prioritaskan vaksin untuk para tentara di perbatasan Korut (AFP PHOTO/KCNA via Korean News Service).
merintah prioritaskan vaksin untuk para tentara di perbatasan Korut (AFP PHOTO/KCNA via Korean News Service).

Virus SARS-CoV-2 tengah menjadi malapetaka di Korea Utara (Korut). Jutaan orang dilaporkan terinfeksi dan korban jiwa mulai berjatuhan.

Bahkan hingga Rabu (18/5/2022), Korea Utara telah melaporkan 232.880 kasus baru COVID-19 dengan gejala demam.

Angka ini menjadi angka tertinggi penambahan kasus COVID-19 di seluruh dunia dalam kurun waktu 24 jam pada situs data real time Worldometers, kemarin.

Menanggapi hal itu, Presiden Korea Utara, Kim Jong-Un menuduh para pejabat tidak cekatan dan lalai dalam penanganan awal pandemi COVID-19.

Seperti diketahui Korea Utara sempat menolak bantuan vaksin. Mereka juga kekurangan sumber daya kronis dan staf medis untuk mengangkut dan menyuntikkan vaksin.

Baca juga: Korea Utara Laporkan 1 Kematian Akibat COVID-19, 187 Ribu Orang Dirawat di Rumah Sakit

Namun mengutip dari laporan Radio Free Asia, Korea Utaea mulai memberikan vaksin Sinovac bagi para tentara di perbatasan.

"Komando Karantina Darurat Nasional mulai memberikan vaksin China kepada tentara brigade Biro Keamanan Perbatasan ke-31," kata seorang pejabat militer dari Pyongan Utara, Kamis (19/5/2022).

Meski vaksinasi sudah diberikan kepada jutaan tentara yang ditempatkan di provinsi Pyongan Utara dan Chagang, ternyata cakupan vaksinasi negara tersebut masih rendah. Bahkan kurang dari satu persen.

Sementara itu, lonjakan kasus COVID-19 di Korut ini diduga terjadi usai parade militer yang berlangsung pada 25 April 2022 lalu.

Ketika itu, sejumlah tentara mengalami gejala demam tinggi dan pernapasan. Mereka kemudian dikonfirmasi positif COVID-19.

Lalu pada awal Mei, virus tersebut menyebar dengan cepat di antara anggota Biro Keamanan Perbatasan dan tentara yang bertugaa di seluruh wilayah perbatasan.

Atas dasar itu, delegasi Komando Darurat Karantina Nasional segera dikirim ke China untuk meminta bantuan vaksinasi COVID-19.

"Delegasi Komando Darurat Karantina Nasional mengunjungi China, berkomunikasi dengan perusahaan farmasi China, Sinovac, meminta kerja sama perdagangan dan dukungan untuk vaksin COVID-19," kata sumber yang sama.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Cara Efektif Mengatasi Rasa Ngantuk saat Bekerja

Selasa, 16 April 2024 | 20:43 WIB
X