COVID-19 saat ini kurang mematikan jika dibandingkan dengan flu karena sifat Omicron yang lebih ringan dan kekebalan dari vaksin, kata pakar penyakit menular Profesor Paul Hunter. Tapi dia memperingatkan varian lain masih bisa mengubahnya.
Dilansir Daily Mail, angka dari pemerintah menunjukkan virus corona memiliki tingkat kematian sekitar 0,2 persen.
Sejak itu, turun tujuh kali lipat menjadi hanya 0,03 persen, yang berarti membunuh secara efektif hanya satu dari setiap 3.300 orang yang terinfeksi.
Baca juga: Waspada! Gejala Varian Omicron dengan Flu Biasa Sangat Mirip, Begini Cara Membedakannya
Sebagai perbandingan, tingkat kematian infeksi influenza musiman (IFR) berada di antara 0,01 dan 0,05 persen, menunjukkan bahwa kedua virus tersebut sekarang menimbulkan ancaman yang sama.
Sementara itu, Hunter, dari University of East Anglia, mengatakan kepada MailOnline bahwa COVID-19 kurang mematikan daripada flu. Meski begitu, dia memperingatkan varian lain bisa membalikkan kemajuan.
Infeksi COVID-19 meningkat di Inggris selama seminggu berturut-turut. Saat ini ada 50.000 kasus per hari lebih tinggi dibanding pada akhir Februari.