Virus Corona belum Usai, Wabah Flu Bagi Anak-anak Kini Melanda AS

- Senin, 17 Februari 2020 | 12:29 WIB
Ilustrasi vaksin flu (PIXABAY/whitesession)
Ilustrasi vaksin flu (PIXABAY/whitesession)

Di tengah ketakutan Covid-19, gelombang virus flu kini tengah menyerang AS, virus ini bak menjadi wabah yang menakutkan terutama bagi anak-anak dalam satu dekade terakhir.

Jumlah kematian anak dan tingkat rawat inap untuk anak-anak terkait flu juga menjadi yang tertinggi di awal tahun ini sejak wabah flu parah pada tahun 2009-10.

Mengutip Time, pejabat kesehatan setempat mengatakan pada Jumat (14/2/2020). gelombang wabah ini diperkirakan akan terus berlangsung selama berminggu-minggu kedepan.

Para ahli mengatakan wabah flu kali ini berpotensi meningkatkan kekhawatiran lantaran dunia juga tengah dipusingkan dengan wabah virus Covid-19 dari Tiongkok.

"Jika Covid-19 mulai menyebar di AS, mungkin ada kebingungan tentang apakah orang sakit dengan virus corona ataukah karena flu biasa," kata Dr. William Schaffner, pakar penyakit menular di Vanderbilt University.

Musim flu biasanya datang dalam waktu per 15 tahun, dengan lonjakan penyakit biasanya terlihat di beberapa bagian Selatan pada awal Oktober. Sebagian besar kasus disebabkan oleh jenis flu yang biasanya menyebabkan infeksi besar hanya datang pada musim semi. Gelombang itu memuncak pada akhir Desember dan turun terus selama berminggu-minggu sesudahnya.

Namun gelombang kedua dimulai pada akhir Januari. Pekan lalu terlihat peningkatan persentase kunjungan kantor dokter yang disebabkan oleh penyakit serupa flu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S.

“Kami belum mencapai puncaknya karena influenza. Kami masih dalam perjalanan,” lanjut Dr. David Weber, spesialis penyakit menular dari University of North Carolina, mengatakan tentang lalu lintas pasien di Chapel Hill.

Secara keseluruhan, CDC memperkirakan bahwa 26 juta orang Amerika bisa sakit flu pada musim gugur dan musim dingin yang lalu, dengan sekitar 250.000 rawat inap terkait flu dan sekitar 14.000 kematian.

Virus-virus di balik kedua gelombang itu bisa keras pada anak-anak dan dewasa muda. Tetapi mereka tidak dianggap berbahaya bagi lansia. 

"Kami belum melihat lansia terlibat dalam musim flu ini," kata Lynnette Brammer dari CDC.

Tetapi 92 kematian terkait flu telah dilaporkan pada anak-anak, jumlah ini menjadi lebih tinggi pada tahun ini dibandingkan pada musim apa pun dalam dekade terakhir. Dan tingkat rawat inap juga jauh lebih tinggi daripada yang terlihat pada saat ini. CDC mengatakan alasannya adalah bahwa dua jenis flu yang kuat pada anak-anak menyebar di musim yang sama.

Badan kesehatan diperkirakan akan merilis perkiraan minggu depan seberapa efektif vaksin flu itu.

Sejauh ini, hanya 15 kasus virus corona AS telah dikonfirmasi, dan tidak ada kematian. Semua kecuali dua kasus terjadi pada orang yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan, Tiongkok dimana pusat penyebaran internasional. Dua sisanya tersebar dari para traveler ke pasangan mereka.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X