Mengenal Lebih Dalam Gangguan Bipolar

- Kamis, 19 September 2019 | 13:32 WIB
Ilustrasi sedih berlebihan. (Pexels/Kat Jayne)
Ilustrasi sedih berlebihan. (Pexels/Kat Jayne)

Gangguan bipolar merupakan salah satu penyakit psikologis yang ditandai dengan perubahan suasana hati secara fluktuatif dan drastis. 

Dilansir dari Mental Health America, mereka yang mengalami gangguan bipolar menunjukkan tiga gejala, yakni depresi, mania, dan hipomania. Para ilmuwan kerap menyebut momen di mana mereka mengalami hal tersebut dengan sebutan episode.

Penyebab pasti terjadinya gangguan bipolar belum diketahui. Namun, terdapat dugaan bahwa gangguan bipolar merupakan dampak dari adanya gangguan pada senyawa alami yang berfungsi menjaga fungsi otak (neurotransmitter). 

Gangguan pada neurotransmitter itu sendiri diduga dipicu oleh beberapa faktor, seperti:

  • Genetik
  • Sosial
  • Lingkungan
  • Fisik

Gangguan penyakit bipolar memiliki beberapa tipe dan gejala yang bisa dibedakan. Berdasarkan The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), yang dilansir oleh The American Psychiatric Association, gangguan penyakit bipolar terbagi dalam 4 tipe, yaitu :

1. Bipolar 1

Pada tipe ini, kondisi kutub positif atau mania mencapai level tertinggi. Penderita bisa mengalami kesenangan dan kegembiraan yang berlebihan, sangat berenerjik, banyak bicara, hingga tak merasa butuh tidur. 

Hal ini juga disertai dengan mengalami depresi, yang secara drastis berubah menjadi rasa sedih yang mendalam, cepat marah, mudah tersinggung, dan tidak sabar, hingga muncul keinginan bunuh diri. 

Tipe ini adalah yang paling berat dan dapat berkembang menjadi lebih parah dan berbahaya. Tak jarang penderita bipolar tipe ini memerlukan penanganan lebih lanjut ke rumah sakit.

2. Bipolar 2

Sedangkan untuk penderita penyakit bipolar tipe 2, cenderung mengalami hipomania ringan disertai dengan kelelahan yang berlebihan, energi yang rendah, karena gangguan tidur. Penderita dalam kondisi ini masih bisa menjalani aktivitas dengan baik dan meningkatkan produktivitasnya. 

3. Cyclothymia

Tipe ini merupakan bentuk ringan dari gangguan bipolar. Penyakit bipolar dengan tipe cyclothymia mengacu kepada siklus hipomania, yaitu kegembiraan yang berlebihan dalam jangka waktu lama diikuti dengan gejala depresi ringan. Bahkan mungkin orang dengan gangguan ini tidak terlihat depresi sama sekali.

4. Bipolar Disorder Not Otherwise Specified (BP-NOS)

Tipe bipolar jenis ini tidak teridentifikasi, karena gejala-gejala yang dialami tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk salah satu dari bipolar I atau II. Penderita penyakit bipolar BP-NOS ini mengalami beberapa gejala bipolar yang hampir sama dengan bipolar, namun tidak spesifik dan tidak mudah dikenali seperti gejala bipolar lainnya. Selain itu, gejala bipolar yang dialami pun bisa muncul dan hilang.

Gejala umum yang sering terjadi pada penderita bipolar adalah suasana hati yang sering berubah drastis dari senang (mania) menjadi sedih (depresi), atau sebaliknya. 

Pada penderita bipolar dengan gejala mania atau depresi berat, sering muncul gejala psikosis yaitu pemikiran yang tidak berdasarkan realita. Gejalanya bisa berupa halusinasi (suara atau penglihatan) dan delusi (percaya sesuatu yang berbeda dengan kenyataan.

Diagnosis bipolar bisa jadi sangat sulit, untuk itu dokter akan melakukan sejumlah serangkaian tes. 

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

X