Cerita Pilu Kakek yang Dirawat hingga Dikubur Layaknya Pasien Virus Corona

- Selasa, 28 April 2020 | 19:12 WIB
Ilustrasi ruang perawatan pasien virus corona.(NAKHON PATHOM HOSPITAL/Handout via REUTERS)
Ilustrasi ruang perawatan pasien virus corona.(NAKHON PATHOM HOSPITAL/Handout via REUTERS)

Virus corona menjadi mimpi buruk bagi masyarakat dunia. Wajar saja, Covid-19 tak berwujud, tapi mengintai hingga menempel di tubuh.

Virus yang obat dan vaksinnya masih dikembangkan ini menjadi cerita menyedihkan bagi beberapa orang. Salah satunya, dialami wanita bernama Jennifer, dia mengungkapkan kepedihannya melihat sang kakek yang diperlakukan seperti pasien virus corona.

Jennifer mengungkapkan ceritanya kepada Indozone, Selasa (28/4/2020). Namun dia tidak mau menyebutkan rumah sakit tempat kakeknya dirawat.

Padahal, awal pemeriksaan, saat dites negatif Covid-19. Saat dibawa ke rumah sakit, sang kakek sempat dirawat, tapi diperbolehkan pulang oleh dokter yang merawat. Namun, menurut Jennifer, entah bagaimana kakeknya itu justru ditempatkan di ruangan khusus pasien virus corona.

"Aku kalau inget kondisi kakek tuh sedih banget. Bayangkan yah, kakek sudah dites, dia negatif virus corona. Awalnya dirawat, tapi boleh pulang. Tapi, keluarga nggak ada yang mengetahui, kakek tuh dipindah ke bangsal khusus pasien virus corona," sebutnya.

-
Ilustrasi pemakaman pasien virus corona.(INDOZONE/Arya Mangala)

Saat Sang Kakek Meninggal

Jennifer menceritakan saat kakeknya meninggal dunia. Dia diberitahu 30 menit oleh pihak rumah sakit, setelah sang kakek menghembuskan napas terakhir. Kontan, Jennifer dan keluarga yang mendengar kabar itu merasa sangat kaget.

"Jadi, kakek meninggal pukul 09.30. Kita baru dikasih tahu jam 10.00, itu juga diberitahu kalau kakek kritis, nggak bilang kalau sudah nggak ada. Dan, kita nggak ada yang bisa nengok sama sekali, apalagi melihat jenazah untuk terakhir kalinya," sebutnya.

Setelah itu, keluarga hanya mendapatkan kakeknya yang telah dimasukkan ke dalam peti. Bahkan, sampai dibungkus plastik tiga rangkap.

"Kita tuh sempat kesal. Kenapa nggak diberitahu pas kakek kritis, seenggaknya kita ada yang nunggu sambil berdoa di dekat bangsal," tambahnya.

Dia pun makin sedih saat proses pemakaman kakeknya. Keluarga hanya bisa menyaksikan dari jauh. Bahkan, proses penguburan dan makamnya pun sederhana.

"Pas dikubur, kita hanya bisa melihat dari jauh. Tak ada nama lengkap, atau tanggal meninggal di nisannya, hanya menggunakan nama inisial kakek saja, dan nomor yang menandakan dia pasien virus corona. Padahal, kakek tuh negatif virus corona. Bayangkan saja, kalau orang tua yang sakit bukan karena corona tapi satu bangsal sama pasien corona, malah jadinya meninggal," tutupnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X