Nasi merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia, makanan ini mengandung serat, vitamin, dan mineral seperti niasin, vitamin D, vitamin B, tiamin, kalsium, magnesium dan zat besi.
Tak hanya itu saja, nasi juga memiliki sedikit lemak jenuh dan kolesterol baik, tapi jika kamu mengonsumsinya saat panas.
Makan saat nasi masih panas memang sering dilakukan banyak orang, tapi untuk beberapa orang juga ada yang suka nasi dingin. Namun samakah kandungannya dengan nasi yang masih panas?
Nah, perlu untuk kamu ketahui bahwa nasi dingin memiliki kandungan pati resisten jauh lebih tinggi dibandingkan nasi yang baru dimasak. Pati resisten ialah serat tidak larut dan sulit dicerna.
Pati resisten dalam nasi dingin akan berdampak pada hormon anti diabetes dan anti-obesitas yang meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi lemak perut.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan, mengatakan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi nasi putih yang dimasak selama 24 jam pada suhu 4 derajat celcius, lalu dipanaskan kembali dapat mengurangi kadar gula darah setelah makan.
Sehingga makan nasi dingin justru lebih baik, karena adanya pati resisten yang berdampak pada gula darah serta kolesterol yang ada di dalam tubuh.
Meskipun demikian, nasi dingin juga dapat mengganggu metabolisme tubuh, sehingga berpotensi keracunan makanan dari bakteri Bacillus cereus.
