Kanker paru adalah suatu kondisi di mana sel-sel tumbuh secara tidak terkendali di dalam paru-paru. Meski bukanlah penyakit menular, kanker menjadi penyakit yang paling mematikan di dunia, bahkan di Indonesia.
Kematian akibat kanker paru baik di Indonesia maupun di dunia menempati urutan pertama di antara semua jenis kanker.
Berdasarkan data GLOBOCAN 2020 Kematian karena kanker paru di Indonesia meningkat sebesar 18% menjadi 30.843 orang dengan kasus baru mencapai 34.783.
Di Indonesia, pengobatan kanker telah mengikuti panduan tatalaksana Kanker Paru dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia sesuai dengan pedoman internasional, termasuk pembedahan, kemoterapi, terapi target dan imunoterapi.
“Terobosan dalam penanganan kanker paru terus berkembang dan tersedia di Indonesia dapat meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup penderita kanker paru di Indonesia," kata Dr. Sita Laksmi Andarini, PhD, Sp.P(K), dalam diskusi virtual mengenai tantangan dan tatalaksana kanker paru di Indonesia, Kamis, (25/2/2021).
Sistem kerja dari pengobatan imunoterapi ini adalah langsung menyasar atau menghambat pertemuan sel imun yang kerap dimanfaatkan oleh sel kanker untuk menghindari serangan dari sistem imun atau daya tahan tubuh.
Pengobatan ini dapat diberikan lewat infus, obat minum, krim oles, atau disuntikkan langsung ke kandung kemih penderita kanker.
Lebih lanjut dr. Sita menjelaskan, dengan sistem kekebalan pada penderita kanker akan jauh lebih aktif untuk melawan sel kanker tersebut.
"Imunoterapi diharapkan dapat menjawab kebutuhan penyintas dan dapat menekan laju pertumbuhan angka beban kanker paru. Peningkatan kualitas hidup penyintas kanker paru tidak terlepas dari kemudahan akses mendapatkan akses dari tahap diagnosis, terapi dan tatalaksana paliatifnya," tambahnya.