The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

Kematian COVID-19 Indonesia Tertinggi ke-5 di Dunia, Kok Bisa?
Ilustrasi pemakaman COVID-19. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Health

Kematian COVID-19 Indonesia Tertinggi ke-5 di Dunia, Kok Bisa?

Abainya pemerintah dan masyarakat.

Selasa, 29 November 2022 20:15 WIB 29 November 2022, 20:15 WIB

INDOZONE.ID - Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan penambahan angka kematian nyaris mendekati 60 kasus. Data per Senin (28/11/2022), total penambahan kasus 59, menjadi tertinggi sejak 5 April 2022 yang kala itu mencapai 72 kasus. 

Data terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menjadi peringkat ke-5 kasus kematian tertinggi di dunia. Jepang menduduki peringkat pertama dengan 103 kasus, Prancis 95 kasus, Thailand 74 kasus, dan Amerika Serikat 64 kasus.

Baca juga: Sudah Diberikan ke Lansia, Menkes Akui Vaksin COVID-19 Booster Kedua Gak Laku

Menanggapi kasus ini, peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global dari Griffith University Australia dr Dicky Budiman mengatakan, penambahan angka kematian kasus COVID-19 di Indonesia yang tinggi merupakan bukti adanya keterlambatan dan kegagalan dalam menemukan serta menangani kasus.

"Itu artinya kita gagal melindungi masyrakat dalam mencegah terjadinya long COVID-19. Lemahnya 3T (Testing, Tracing dan Treatment) dan 5M (Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas) itu yang akhirnya membuat kasus ini berkembang jadi kasus fatal," katanya saat dihubungi Indozone, Selasa (29/11/2022). 

Baca juga: Masyarakat Terus Disuruh Suntik Booster, Emang sampai Kapan Harus Vaksin COVID-19?

Lebih lanjut Dicky menegaskan, angka kematian yang tinggi menjadi yang pertama kali sejak era Delta meningkat. Selain lemahnya 3T dan 5M, alasan lainnya karena pengabaian oleh pemerintah dan masyarakat luas, serta menurunnya efektivitas vaksin COVID-19.

"Terlihat bahwa yang kita hadapi saat ini, virus tidak menjadi lemah tetap malah berpotensi berdampak serius. Kita juga melihat, kemampuan proteksi vaksin dalam mencegah infeksi dan penularan itu menurun," tambahnya. 

Artikel Menarik Lainnya:

M Fadli
Fitri
Razdkanya Ramadhanty
M Fadli
Editor
Fitri
Writer
JOIN US
JOIN US