Cacar monyet (monkeypox) masih menjadi wabah yang harus diwaspadai. Pasalnya penyakit ini terus merebak dan menimbulkan sejumlah gejala baru.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan terdapat beberapa gejala cacar monyet yang berbeda dari kasus-kasus sebelumnya.
Sejauh ini, salah satu gejala khas cacar monyet adalah muncul ruam di wajah.
Ruam tersebut semakin lama akan menyebar dan berkembang sehingga timbul di bagian kaki dan tangan.
Baca juga: Hasil Observasi Buktikan Remaja di Singkawang Bukan Terkena Cacar Monyet, Tapi Cacar Air
Namun, sebelum ruam muncul biasanya pengidap juga akan mengalami gejala-gejala lain, salah satunya demam.
Hal ini sebagai bentuk awal perlindungan tubuh terhadap infeksi virus monkeypox yang menyebabkan penyakit ini.
Akan tetapi pada beberapa kasus baru yang ditemukan, penderita tidak mengalami demam.
Bahkan ruam ditemukan pertama kali muncul pada area genital atau anus.
Penyebarannya juga tidak terjadi pada wajah, tangan, atau kaki, melainkan ke bagian tubuh lainnya.
Adapun menurut laporan terbaru, berikut beberapa gejala cacar monyet yang berbeda dari sebelumnya:
Ruam pertama muncul di anus.
- Nyeri atau sakit di area dalam anus dan rektum.
- Perdarahan yang terjadi pada dubur.
- Peradangan pada lapisan rektum.
- Lesi cacar yang berbeda, yaitu lesi berisi cairan atau nanah yang bisa membengkak dengan cepat.
Selain itu, CDC juga mengungkap beberapa hal terbaru lainnya mengenai cacar monyet.
Salah satunya kriteria terbaru pasien cacar monyet, yaitu sebagai berikut:
- Sudah melakukan kontak dengan pengidap cacar monyet, baik yang dicurigai maupun dikonfirmasi.
- Melakukan kontak dengan orang yang memiliki ruam pada permukaan kulit.
- Baru melakukan perjalanan ke negara yang mencatat banyak kasus penularan dan infeksi cacar monyet.
- Melakukan kontak dekat dengan pria yang berhubungan intim dengan pria, termasuk yang bertemu dengan pasangannya melalui web online, aplikasi, atau acara sosial.
- Kontak langsung dengan hewan liar, baik yang sudah mati atau hidup yang endemik di Afrika. Termasuk juga produk-produk yang berasal dari hewan tersebut.
