Menko PMK Minta Pemda Sisihkan APBD untuk Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

- Rabu, 29 Maret 2023 | 12:35 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk menyisihkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), guna menangani stunting dan kemiskinan ekstrem.

"Pemda agar mengalokasikan APBD untuk dua program prioritas nasional, yaitu pengurangan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem," kata Muhadjir dalam keterangannya, Selasa (28/3/2023).

Dia meminta Pemda untuk memperkuat sinergi, guna mengoptimalkan program pengurangan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Baca juga: Menko PMK: Penting Penuhi Gizi Seimbang Sejak Hamil demi Cegah Stunting

"Jadi, ini mohon betul-betul mendapatkan perhatian, termasuk memperkuat sinergi agar kasus stunting dan kemiskinan ekstrem bisa tertangani dengan baik," katanya.

Selain itu, Menko juga meminta Pemda untuk melakukan validasi kemiskinan ekstrem berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) pada masing-masing wilayah.

"Termasuk data warga miskin yang belum mendapatkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) agar dapat segera didaftarkan. Hal tersebut guna menjamin bantuan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan," bebernya.

-
Ilustrasi anak stunting (Freepik/jcomp)

Menurut Muhadjir, peran aktif pemerintah daerah merupakan unci utama dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.

Kemenko PMK katanya terus melakukan koordinasi dengan pemda dan kementerian/lembaga, melalui roadshow virtual guna mempercepat program penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.

Baca juga: KPAI Ungkap Intervensi Berkelanjutan Masih Diperlukan demi Turunkan Stunting

Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem secara virtual, terus dilakukan secara bertahap dengan menyasar seluruh pemerintah daerah di Indonesia, mulai dari pemerintah provinsi hingga pemerintah kabupaten/kota," terangnya.

Prevalensi stunting di Indonesia saat ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) adalah 21,6 persen. Sementara pemerintah menargetkan prevalensi stunting bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Selain itu, pemerintah menargetkan untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem dari empat persen atau 10,86 juta jiwa pada tahun 2021 menjadi nol persen pada tahun 2024.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X