Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan diabetes sebagai kondisi kesehatan kronis, terjadi ketika pankreas gagal memproduksi insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin.
Saat ini diabete disebut sebagai penyebab kematian kesembilan secara global. Itu artinya, kondisi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena bisa berakibat fatal.
Diabetes sendiri terbagi dalam dua jenis, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun di mana pankreas kamu menghasilkan sedikit atau tidak ada insulin. Sementara diabetes tipe 2 adalah kondisi kesehatan kronis yang mempengaruhi cara tubuh kamu memproses dan mengatur gula darah/glukosa.
Baca juga: Artis Senior Mieke Widjaja Meninggal Dunia Akibat Diabetes, Yuk Kenali Gejalanya
Diabetes tipe 2 membuat tubuh tidak menghasilkan cukup insulin, atau tubuh menolak insulin. Hal ini menyebabkan kadar gula darah melonjak ke tingkat yang berbahaya, yang menyebabkan sensasi nyeri di tubuh.
Dilansir Times of India, gula darah tinggi dapat menyebabkan neuropati diabetik, juga disebut neuropati perifer, yang merusak saraf yang mengirimkan sinyal dari tangan dan kaki.
Menurut Diabetes.co.uk, nyeri saraf diabetes paling sering terjadi ketika seseorang dengan diabetes memiliki tingkat gula darah tinggi yang berkepanjangan.
"Glukosa darah tinggi diperkirakan mempengaruhi saraf dengan merusak pembuluh darah yang memasoknya," tambah situs itu.
Neuropati diabetik dapat menyebabkan sensasi nyeri dan tidak nyaman pada tubuh. Ini bisa menyebabkan mati rasa atau kesemutan di jari tangan, jari kaki, tangan, dan kaki.
Berdasarkan Diabetes.co.uk, terdapat jenis rasa sakit yang mungkin dialami seseorang jika mereka menderita gula darah tinggi yang konsisten. Berikut ini jenisnya!
- Perasaan tertusuk atau kesemutan
- Sensasi terbakar
- Nyeri tajam, menusuk di daerah perifer atau ekstremitas, seperti kaki dan tungkai, tangan dan lengan.
