IndoVac Siap Penuhi Kebutuhan Vaksin untuk Anak yang Masih Kosong

- Kamis, 15 Desember 2022 | 11:54 WIB
Ilustrasi vaksin IndoVac yang rencananya juga akan digunakan untuk anak-anak jika sudah mendapatkan izin. (Antara/Darryl Ramadhan)
Ilustrasi vaksin IndoVac yang rencananya juga akan digunakan untuk anak-anak jika sudah mendapatkan izin. (Antara/Darryl Ramadhan)

Program vaksin COVID-19 untuk anak usia 6 - 11 tahun di Indonesia, sudah resmi diluncurkan pemerintah sejak 14 Desember 2021. Kala itu, vaksin yang telah dinyatakan aman untuk anak-anak yakni Sinovac.

Namun saat ini, stok vaksin Sinovac yang diperuntukkan bagi peserta, sedang mengalami kekosongan. Hal itu terhitung sejak pemerintah memutuskan menyetop vaksin impor per Oktober 2022, untuk beralih pada produksi vaksin dalam negeri.

"Terakhir kami gunakan Sinovac, tapi pemerintah sudah putuskan ingin menggunakan produksi dalam negeri, ini kami lakukan," ucap Dirut PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir dikutip dari Antara, Kamis (15/12/2022).

Baca Juga: Stok Vaksin Sinovac Anak Kosong, Kemenkes: Kita Tunggu BPOM

Meski program tersebut bergulir hampir setahun terakhir dengan menyasar sekitar 26,5 juta anak, kata Honesti, tapi stok vaksin yang dimiliki Indonesia tidak banyak.

-
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir bicara terkait rencana penyediaan IndoVac sebagai vaksin untuk anak-anak. (ANTARA/Andi Firdaus)

Oleh karena itu, PT Bio Farma (Persero) masih menunggu persetujuan pemerintah untuk uji klinis vaksin COVID-19 IndoVac. Hal ini sebagai langkah demi memenuhi kebutuhan vaksin bagi anak usia 6 - 11 tahun di Indonesia.

"Kalau pemerintah ingin ada program vaksinasi COVID-19 untuk anak, kami bisa selesaikan uji klinis dalam tiga bulan," kata Honesti Basyir.

Baca Juga: Alasan Menkes Minta Masyarakat 'Gercep' Vaksin Booster Kedua Pakai IndoVac

Proses uji klinis IndoVac lanjutan oleh Bio Farma, saat ini menyasar vaksin booster bagi remaja usia 12 - 17 tahun.

"Faktor kekosongan stok vaksin karena uji klinis untuk anak tidak banyak dilakukan. Kami dengan IndoVac masih menyasar usia 16 tahun ke atas untuk dosis primer dan booster," tuturnya.

Menurut Honesti, uji klinis perlu dilakukan secara bertahap untuk memastikan vaksin yang diproduksi aman, dan memiliki efikasi yang bagus bagi masing-masing usia sasaran.

"Saat ini, belum ada vaksin untuk anak 6 - 11 tahun, karena programnya menyasar risiko tinggi dulu. Mulai dari lanjut usia untuk booster kedua," ujar Honesti.

Ia mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun belum menetapkan usia 6 - 11 sebagai kategori prioritas tinggi. Menurutnya, uji klinis vaksin IndoVac untuk usia remaja ditargetkan rampung pada akhir tahun 2022 ini.

"Saya pikir selama pandemi masih ada, kita harus waspada. Pada saat vaksinnya siap, pemerintah pasti akan buat programnya," tandas Honesti.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

X