Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gejala utama virus corona bukanlah sakit tenggorokan atau batuk, melainkan demam.
Penelitian baru yang berasal dari India menemukan bahwa dari 200 pasien yang terinfeksi varian Omicron BA.2, sebanyak 82 persen mengalami demam.
Selain itu, kurang dari setengahnya menderita batuk dan lebih dari sepertiganya mengalami gejala pilek.
Baca juga: Dinkes DKI Jakarta: 1 Balita dan 2 Lansia Terinfeksi Omicron BN.1
Gejala lain termasuk:
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
Untuk pemulihan, sebagian besar pasien tidak memerlukan perawatan. Hanya lima persen pasien yang membutuhkan rawat inap, lebih dari empat persen membutuhkan oksigen. Namun, tiga orang dalam penelitian tersebut meninggal dunia.
Penelitian baru tersebut berfokus pada varian Omicron BA.2. Tapi, bukan ini yang membuat penelitian tersebut menonjol, melainkan hasil Studi Kesehatan Zoe yang dijalankan oleh Profesor Tim Spector.
Baca juga: Mendekati 5 Ribu Kasus, Epidemiolog: Kasus COVID-19 Mulai Mengkhawatirkan
Dilansir Express, gejala paling umum yang diidentifikasi oleh tim Zoe adalah bersin, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, batuk, dan sakit kepala.
Namun, para peneliti India mengatakan ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa mereka hanya mempelajari varian dari Omicron BA.2. Tidak berfokus kepada varian lain seperti BA.4 dan BA.5.
Kasus COVID-19 di Indonesia sendiri masih diangka 2 ribuan. Per hari ini Selasa (13/12/2022) Indonesia mencatat sebanyak 2.117 kasus baru.
