Munculnya rasa cemas adalah hal yang wajar. Namun, hal tersebut berbeda dengan gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan (anxiety)meliputi rasa ketakutan yang muncul dalam situasi yang tidak berbahaya.
Stres yang berkelanjutan seringkali menjadi pemicu terjadinya gangguan kecemasan. Meski memiliki gangguan kecemasan, bukan berarti orang dengan gangguan kesehatan mental ini tidak boleh berolahraga lho. Justru olahraga sangat disarankan.
Menurut dokter jiwa dr. Andri, SpKJ, masalah yang seringkali muncul pada orang dengan gangguan kecemasan saat olahraga adalah khawatir denyut jantungnya berdbar kencang ketika olahraga.
Baca juga: Apa Itu Anxiety Disorder? Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
@psikosomatikandri Olahraga Untuk Pasien Gangguan Cemas #samasamabelajar #infokesehatan #anxiety #cemas #olahraga #gym #muscle #mentalhealth #mentalhealthmatters #depressed
? original sound - Andri Psikosomatik - Andri Psikosomatik
Dr. Andri menjelaskan bahwa itu sebenarnya adalah hal yang normal. Untuk mengatasinya bisa dimulai dengan melakukan kardio ringan.
"Saya ingin memberitahukan kepada orang yang mengalami gangguan kecemasan mungkin bisa mengawali (olahraga) dengan kardio ringan. Sepeti misalnya sepedaan atau jalan kaki dan kardio ringan itu bisa mencapai zona 2 dan 3 yang paling tinggi jadi denyut jantungnya rata-rata 110 sampai 140," ujar dr. Andri, seperti yang dilihat Indozone di akun TikTok-nya (@psikosomatikandri).
Bila sudah mulai terbiasa dengan tahapan olahraga tersebut, maka kamu yang memiliki gangguan kecemasan bisa menaikkan intensitas lebih naik lagi dan frekuensinya lebih sering bisa jadi 5 kali seminggu.
Durasi olahraganya pun bisa menjadi lebih lama seperti 20 sampai 30 menit dari yang awalnya lebih singkat dari durasi tersebut.
"Jadi bukan tidak boleh berolahraga, tapi harus memenuhi kriteria tertentu. Nah, kalau teman-teman yang dulunya terbiasa latihan angkat beban silakan, apalagi yang sudah usia 40-an ya, harus berlatih angkat beban agar kekuatan otot baik. Jadi tidak usah takut berolahraga untuk pasien cemas," tutup Andri.
