Pemerintah Diminta Tegas soal Penggunaan Paracetamol untuk Anak

- Kamis, 20 Oktober 2022 | 12:08 WIB
Ilustrasi paracetamol cair yang jadi bahan perbincangan di dunia kesehatan. (Freepik)
Ilustrasi paracetamol cair yang jadi bahan perbincangan di dunia kesehatan. (Freepik)

Kasus gangguan ginjal akut misterius yang menyebabkan puluhan anak di Indonesia meninggal dunia, mendapatkan sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, yang ikut menyoroti kasus tersebut.

Ia meminta, agar pemerintah dapat bersikap tegas terkait penggunaan obat, khususnya paracetamol cair yang digunakan untuk anak-anak.

Sebab, Dasco melihat ada dua pernyataan yang berbanding terbaik yakni paracetamol aman, tapi ada juga imbauan agar menghindari penggunaan obat itu.

“Pemerintah harus tegas mengambil sikap, jangan disatu sisi menghimbau, tapi disisi lain ada pernyataan dari Wamenkes bahwa parasetamol aman,” ucap Dasco kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga: IDAI Sarankan Hindari Paracetamol Cair, Ini Cara Atasi Demam untuk Anak di Rumah

“Pilihannya hanya boleh atau tidak boleh, jika dianggap tidak boleh, maka buat larangan segera bukan himbauan lagi. Jadi tidak abu-abu,” sambungnya.

Disebutkan Dasco, setelah ada larangan tegas terhadap pengunaan paracetamol cair, maka harus diberikan alternatif obat lain. Mengingat, obat paracetamol kerap menjadi pilihan masyarakat ketika sedang sakit.

“Setelah ada larangan tegas, harus berikan alternatif obat, karena kita tahu semua bahwa parasetamol sudah menjadi kebutuhan pokok terhadap berbagai penyakit di keluarga. Tentu ketika paracetamol tidak diperjualkan sementara, lalu ada kebutuhan akan paracetamol, punya opsi lain,” katanya.

Baca Juga: Waspada Gagal Ginjal Akut, IDAI Sarankan Jangan Beri Sirup Paracetamol saat Anak Demam

Oleh karena itu, Dasco mendesak agar pemerintah dapat bersikap tegas terhadap penggunaan paracetamol. Sehingga, memberikan dampak kepada masyarakat yang sekarang ini masih merasa kebingungan. 

“Tidak seperti sekarang, masyarakat diberikan pernyataan sana-sini, ada dari kementrian, ada dari pejabat, ada dari organisasi dokter dan belum lagi analisa-analisa dari berbagai pihak,” tutur Dasco.

"Dibutuhkan sebuah keputusan tegas, sambil menunggu penelitian berikan alternatif obat. Jadi tidak simpang siur. Ketidaktegasan akan menimbulkan berbagai reaksi negatif dan fitnah. Maka putuskan segera, ya atau tidak, bukan himbauan apalagi perdebatan yang tidak perlu,” lanjutnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X