Ciri-Ciri Seorang Ibu Mengalami Gangguan Mental hingga Depresi, Jangan Diabaikan!

- Selasa, 22 Maret 2022 | 20:23 WIB
Kanti Utami, ibu yang diduga menggorok 3 anaknya di Brebes. (Facebook Kanti Utami Mua)
Kanti Utami, ibu yang diduga menggorok 3 anaknya di Brebes. (Facebook Kanti Utami Mua)

Dalam dua hari terakhir, publik menyorot kasus seorang ibu yang tega menggorok leher tiga anak kandungnya di Tonjong, Brebes, Jawa Tengah.

Sang ibu diduga tega menggorok tiga anaknya karena faktor depresi atau gangguan kesehatan mental yang cukup akut.

Sejauh ini, ibu bernama Kanti Utami (35 tahun) itu telah diamankan oleh pihak kepolisian dan masih sedang diperiksa kejiwaannya.

Terlepas dari itu, kasus ini menyadarkan kita tentang betapa pentingnya kesehatan mental seorang ibu untuk dijaga. Tidak hanya si ibu sendiri, orang-orang terdekatnya juga harus berperan untuk menjaga mental seorang ibu tetap sehat.

Psikolog IdePlus, Erika Kamaria Yamin mengatakan bahwa kesehatan mental bagi seorang ibu dalam menjalankan peran pengasuhan sangatlah penting.

"Kesehatan mental seorang ibu akan berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak dalam jangka panjang. Kesehatan mental juga berpengaruh terhadap ibu itu sendiri serta kepuasan hidup ibu secara keseluruhan yang akan berdampak si ibu akan lebih bijak dalam mengambil keputusan," kata Erika, dikutip dari Antara.

Ciri-Ciri Ibu Alami Gangguan Mental

Menurut Erika, banyak ciri yang memperlihatkan kesehatan mental seorang ibu yang terganggu. Salah satunya terdapat perubahan sikap ke arah yang destruktif.

Misalnya, seorang ibu yang awalnya sangat sabar menjadi lebih mudah marah dan memperbesar masalah yang kecil.

Tips Merawat Kesehatan Mental Ibu

Menurut Erika, ada lima tips untuk merawat kesehatan mental ibu. Pertama, setujui, terima dan akui perasaan yang ada, misalnya saat merasa ada sesuatu yang tidak baik atau saat merasa lelah maka perasaan tersebut harus diakui.

"Jangan mencoba untuk menolaknya dengan alasan kurang bersyukur," katanya.

Kedua, tetapkan ekspektasi masuk akal dan sesuai dengan standar karena jika tidak, hal ini akan membuat seseorang merasa tidak bahagia dan selalu merasa kurang.

Ketiga, terapkan kebiasaan sehat dengan merawat diri dan menjaga kebugaran fisik yang nantinya akan berpengaruh terhadap kesehatan mental.

Keempat, ask for help, komunikasi asertif dengan anggota keluarga lainnya tentang apa yang dirasakan dan bersama-sama mencari solusi atas masalah yang dihadapi.

Kelima, tetap tenang dan sempatkan waktu untuk melakukan relaksasi agar tetap sehat.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X