Saat ini Inggris sedang 'dihajar' oleh varian Omicron. Hal ini terlihat dari naiknya kasus harian akibat varian tersebut. Lalu, bagaimana kondisi negara tersebut saat ini? Apalagi belum lama ini Inggris telah melaporkan adanya kematian akibat varian Omicron.
Disebutkan bahwa varian Omicron memang menyebar sangat luas namun tak membuat orang yang terinfeksi mengalami gejala parah seperti terinfeksi varian Delta. Bahkan Inggris juga belum menemukan tingkat keparahan yang terjadi jika terinfeksi varian Omicron.
Namun belakangan, menurut penemuan Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), disebutkan bahwa adanya temuan pada pasien COVID-19 varian Omicron yang mengalami sakit yang cukup parah. Bahkan ada persentase yang cukup besar bahwa varian tersebut akan membuat seseorang harus dirawat inap bahkan meninggal dunia.
Mereka mengatakan walau gejalanya tergolong sangat ringan, namun karena penyebarannya sangat tinggi, maka bukan hal yang tak mungkin kalau varian tersebut bisa membuat 'kacau'.
Sementara itu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa masih ada 'ketidakpastian' tentang seberapa parah Omicron, dan bagaimana ini berdampak pada tingkat rawat inap, tetapi mengatakan Inggris tidak akan menghadapi pembatasan COVID-19 lebih lanjut sebelum Natal.
