Hasil Penelitian: Senyawa Ganja Terbukti Bisa Menyetop Penyebaran Infeksi Covid-19

- Kamis, 13 Januari 2022 | 17:20 WIB
Ilustrasi ganja (REUTERS/Carlos Osorio)
Ilustrasi ganja (REUTERS/Carlos Osorio)

Senyawa daun ganja berdasarkan hasil penelitian mampu menghentikan penyebaran virus memasuki sel manusia yang menyebabkan COVID-19.

Caranya senyawa ganja itu bisa mengikat protein lonjakan dan menghalanginya menginfeksi manusia.

Para peneliti di Oregon State University dinilai berhasil mengidentifikasi sepasang asam cannabinoid yang mengikat protein lonjakan SARS-CoV-2. 

Penemuan senyawa itu merupakan langkah penting untuk menghalangi virus menginfeksi manusia.

Seperti yang dilansir Daily Mail, tim peneliti menemukan senyawa ganja, yang dapat diambil secara oral dan banyak ditemukan di rami, dinilai bisa menghalangi varian alfa dan beta menginfeksi sel manusia.

Tetapi tim mencatat hanya dua varian yang dipelajari dalam penelitian ini.

Ini berarti, menurut tim, senyawa tersebut terbukti berhasil memblokir jenis virus corona lainnya.

"Asam cannabinoid ini berlimpah dalam rami dan dalam banyak ekstrak rami. Mereka bukan zat yang dikendalikan seperti THC, bahan psikoaktif dalam ganja, dan memiliki profil keamanan yang baik pada manusia," kata Richard van Breemen, seorang peneliti di Pusat Inovasi Hemp Global Oregon yang pemimpin penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian itu pula, senyawa rami sama efektifnya bisa menghentikan infeksi sel dari varian SARS-CoV-2, termasuk varian B.1.1.7 yang pertama kali terdeteksi di Inggris, dan varian B.1.351, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

Senyawa spesifiknya adalah asam cannabigerolic, atau CBGA, dan asam cannabidiolic, CBDA, dan protein lonjakan adalah target obat yang sama yang digunakan dalam vaksin COVID-19 dan terapi antibodi.

Menurut van Breemen, SARS-CoV-2, yang ditandai dengan tonjolan seperti mahkota di permukaan luarnya, menampilkan untaian RNA yang mengkodekan empat protein struktural utamanya yakni spike, envelope, membran dan nukleokapsid, serta 16 protein nonstruktural dan beberapa protein 'aksesori'. 

"Setiap bagian dari siklus infeksi dan replikasi adalah target potensial untuk intervensi antivirus, dan koneksi domain pengikat reseptor protein lonjakan ke reseptor permukaan sel manusia ACE2 adalah langkah penting dalam siklus itu," katanya.

Itu berarti senyawa tersebut penghambat virus masuk sel. Seperti asam dari rami, dapat digunakan untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 dan juga untuk mempersingkat infeksi dengan mencegah partikel virus menginfeksi sel manusia.

"Mereka mengikat protein lonjakan sehingga protein tersebut tidak dapat mengikat enzim ACE2, yang berlimpah di membran luar sel endotel di paru-paru dan organ lainnya," sebut van Breemen.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X