Berbicara tentang makanan cepat saji atau junk food, tentu tidak asing lagi bagi kamu, karena makanan yang satu ini paling banyak disukai orang dari semua kalangan.
Meski enak, junk food tidak seharusnya kamu konsumsi terlalu sering, karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Dilansir New York Post, menurut ilmuwan James Lee dan Carola Vineusa di Francis Crick Institute London, penyakit autoimun termasuk diabetes tipe 1, multiple sclerosis, rheumatoid arthritis, penyakit Crohn dan kolitis ulserativa telah melonjak dalam beberapa dekake terakhir.
Baca juga: Spanyol akan Larang Iklan Junk Food untuk Anak-anak Mulai 2022
Lee dan Vineusa telah melakukan penyelidikan penyebab dari penyakit tersebut. Mereka yakin bahwa makanan cepat saji jadi salah satu penyebabnya.
"Jumlah kasus autoimun mulai meningkat sekitar 40 tahun yang lalu di Barat," kata Lee kepada Guardian's Observer, dikutip dari New York Post.
"Namun, kami sekarang melihat beberapa masalah tersebut muncul di negara-negara yang tidak pernah memiliki penyakit seperti itu sebelumnya," tambahnya.
Lee mengatakan bahwa di Asia dan Timur Tengah, yang telah merasakan ledakan industri makanan cepat saji telah meningkatkan penyakit radang usus besar.
"Sebelumnya mereka hampir tidak pernah melihat penyakit itu," kata Lee.
Penyakit autoimun muncul dari ketidakmampuan sistem kekebalan untuk membedakan organisme yang menyerang dari jaringan lokal, mendorong pertahanan kekebalan untuk menyerang sel-sel sehat.
Peradangan akibat respon imun berulang dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada organ dan jaringan yang terkena.
Meski demikian, Vineusa meyakinkan bahwa konsumsi makanan cepat saji bukanlah salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit tersebut.
