Begini Saran IDI Mencegah Penyebaran Virus Korona

- Jumat, 24 Januari 2020 | 14:31 WIB
Ilustrasi Cuci Tangan (PIXABAY/Arcaion)
Ilustrasi Cuci Tangan (PIXABAY/Arcaion)

Virus Korona kian mencuri perhatian dunia. Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan, hingga saat ini belum ada obat untuk anti virus korona.

"Belum ada anti virusnya," kata dia di Jakarta, Jumat (24/1/2020).

Ia mengatakan, masyarakat yang terserang virus tersebut biasanya ditandai dengan beberapa hal, diantaranya batuk, pilek, demam panas, sesak napas, dan nyeri otot. dan gejalanya muncul dua hingga 14 hari setelah terpapar.

Meskipun demikian, agar tidak tertular virus ini, ia menyarankan beberapa hal. 

"Cuci tangan menggunakan sabun atau air mengalir selama 20 detik atau dengan sanitizer alkohol. Selanjutnya hindari mengusap mata, hidung, dan mulut sebelum cuci tangan. Menghindari kontak dengan pasien terjangkit virus, tinggal di rumah apabila sakit, tutup mulut maupun hidung saat bersin,"  sarannya.

Ia mengatakan, berdasarkan penelitian, kasus yang terjadi di Kota Wuhan, Tiongkok, sebanyak 763 orang yang sudah melakukan kontak erat dengan pasien corona. Awalnya tidak satu pun tertular.

"Awalnya kita kira penularan dari manusia ke manusia tidak ada. Namun kemudian telah terjadi penularan dari manusia," ujar dia mengutip Antara.

Kasus yang terjadi di Wuhan juga berawal dari masyarakat setempat mengkonsumsi ular. Setelah diteliti, ternyata ular tersebut memangsa kelalawar yang sudah terserang virus korona.

"Dari penelitian yang dilakukan, ular tersebut memangsa kelalawar, kemudian ular itu dimakan manusia sehingga terserang virus korona," tandasnya.

Saat ini, ujar dia, beberapa kota di Tiongkok telah dikarantina, sehingga akses transportasi yaitu bus, kereta api, pesawat dan sebagainya tidak boleh keluar. Kalau pun ingin keluar, harus memiliki izin khusus, 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X