Nutrisi memegang peranan penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Salah satu yang paling krusial dalam tumbuh kembang anak adalah perkembangan otak yang meliputi tiga aspek yakni pembentukan dan pematangan sel otak serta rangkaian kemampuan.
Nutrisi memengaruhi pembentukan dan pematangan sel otak. Artinya, sebagian besar dari perkembangan otak ditentukan oleh nutrisi. Oleh karenanya, orangtua harus memastikan kecukupan nutrisi anak terpenuhi agar sang buah hati bisa bertumbuh dan berkembang dengan optimal.
Di usia 0-6 bulan, nutrisi anak berasal dari air susu ibu (ASI). Dalam rentang waktu tersebut anak harus mendapatkan nutrisi eksklusif dari ASI, tidak diperkenankan menambah nutrisi lain. Setelah 6 bulan, anak perlu diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya. MPASI yang diberikan haruslah memadai.
Lantas, apa alasan MPASI baru diberikan saat usia anak 6 bulan? Dikatakan oleh spesialis anak, dr Miza Dito Afrizal, Sp.A, BmedSci, M.Kes, hal ini dikarenakan kebutuhan energi yang semakin banyak seiring bertambahnya usia anak.
Oleh karenanya ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi tersebut.
"Waktu anak berusia 0-2 kebutuhan energi 400 kkal, ASI juga 400 kkal, maka tak perlu tambahan. Begitu masuk usia 6 bulan, kebutuhan energi 600 kkal, ASI hanya bisa memenuhi 400 kkal. Ini alasannya harus ditambahi," ujar dr Miza dalam siaran langsung 'Johnson's Parents Club Expert Class : Memahami Pentingnya Gizi Pada Periode MPASI', Jumat (15/5/2020).
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pada usia 6-8 bulan kebutuhan nutrisi pada anak 70% berasal dari ASI dan 30% MPASI. Lalu di usia 9-12 bulan persentase kebutuhan nutrisi anak dari ASI dan MPASI seimbang, masing-masing 50 persen. Sedangkan di atas usia 12 bulan, kebutuhan nutrisi anak 30% berasal dari ASI dan 70 persen MPASI.
"Semakin anak bertambah besar, kebutuhan nutrisi tidak bisa dipenuhi oleh ASI. Mau sebanyak apapun minum ASI hanya bisa memenuhi sekian persen dari yang dibutuhkan," pungkas dr Miza.
