Kanker menjadi salah satu penyakit tidak menular (PTM), yang paling banyak menyumbang angka kematian di Indonesia. Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh multifaktor, salah satunya faktor eksternal, seperti gaya hidup tidak sehat dan tidak menjaga pola makan.
Berhubungan dengan makan dan kanker, marak di sosial media dan internet yang menyebutkan seorang penderita kanker memiliki banyak pantangan jenis makanan. Benarkah demikian?
Menurut dr Rebecca Noerjani Angka, MBiomed, rumor soal banyaknya pantangan makan penderita kanker tidak sepenuhnya benar. Ia berprinsip, segala jenis makanan yang diinginkan pasien diberikan saja.
Baca Juga: Biar Enggak Bingung, Begini Cara Dokter Bagikan Tips Edukasi Kanker kepada Anak
Sebab, sebagian besar pasien tidak akan mampu menghabisi makanan yang diinginkan.
"Sebetulnya tidak ada pantangan khusus ya, nanti Hb (Hemoglobin) bisa turun, padahal itu yang harus dijaga," ucap Rebecca, dalam webinar Yayasan Kanker Indonesia, Senin (12/12/2022).
Dijelaskan dr Rebecca, para penderita kanker menghindari beberapa jenis makanan dan minuman bukan sebagai pantangan, melainkan mengurangi salah satu efek samping kemoterapi yakni mual atau muntah.
"Pantangannya tidak ada, tapi lebih ke arah agar mengurangi mual dan muntah akibat terapi," imbuhnya.
Baca Juga: Empat Pilar Strategi Kemenkes Tangani Kanker, Salah Satunya Melakukan Deteksi Dini
Nah, berikut ini beberapa tips mengurangi mual dan muntah untuk penderita kanker:
- Makan dalam jumlah kecil tapi sering;
- Makan makanan kering yang mudah dicerna seperti biskuit, kraker, atau roti kering;
- Hindari makan makanan yang tinggi lemak, berminyak, atau beraroma kuat terutama sebelum kemoterapi;
- Tidak banyak minum saat makan;
- Hindari berbaring terlentang setelah makan;
- Hindari kopi, teh, alkohol, dan rokok;
- Minum obat yang diberikan dokter untuk mengatasi mual dan muntah.
