Penderita Stroke Diimbau Batasi Makanan Tinggi Lemak saat Berbuka Puasa dan Sahur

- Rabu, 22 Maret 2023 | 14:56 WIB
Ilustrasi orang stroke (Freepik/jcomp)
Ilustrasi orang stroke (Freepik/jcomp)

Dokter spesialis saraf, Untung Gunarto SpS MM mengatakan, penting membatasi makanan tinggi lemak ketika berbuka puasa atau makan sahur, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit stroke.

Tidak hanya makanan tinggi lemak kata dr Untung, penderita stroke juga perlu membatasi makanan berbahan dasar tepung dan gula.

"Individu dengan riwayat stroke perlu membatasi makanan tinggi lemak dan juga makanan berbahan dasar tepung dan gula," kata dr Untung, seperti dikutip dari ANTARA.

Baca juga: Alasan Pria Lebih Berisiko Terserang Stroke, Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto tersebut menjelaskan, masyarakat perlu mengatur pola makan bergizi seimbang dengan memperbanyak asupan protein.

Makanan tinggi lemak yang dikonsumsi berlebihan kata dr Untung, akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi harian.

"Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan komposisi profil lemak tubuh, misalkan kolesterol, trigliserida, low density lipoprotein atau LDL dan high density lipoprotein atau HDL," kata dr Untung.

-
Ilustrasi penderita stroke (Freepik/Drazen Zigic)

Dia juga mengingatkan, manfaat ibadah puasa bagi individu dengan riwayat stroke. Dr Untung mengatakan, orang dengan riwayat stroke bisa mengatur pola makan dengan baik ketika berbuka puasa dan sahur.

"Selama melaksanakan ibadah puasa, seseorang dengan riwayat stroke bisa mengatur pola makan dengan lebih baik saat berbuka puasa dan makan sahur," bebernya.

Baca juga: Waspada! Doyan Konsumsi Minuman Manis Tingkatkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke

Selain itu, ibadah puasa dan ibadah lainnya yang dilaksanakan selama bulan Ramadan, akan berdampak positif secara psikologis bagi seseorang dengan riwayat stroke.

"Selama menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya, hati akan lebih tenang dan intensitas kesibukan juga berkurang sehingga bisa dapat relaksasi. Perasaan yang damai dan tenang juga mengurangi tingkat stres sehingga baik bagi seseorang dengan riwayat stroke," jelasnya.

Lebih lanjut dr Untung mengatakan, menjalankan ibadah puasa sangat mendukung upaya mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, obesitas dan depresi.

"Pada intinya seseorang dengan riwayat stroke bisa tetap melaksanakan ibadah puasa asalkan tetap perhatikan asupan makanan dan yang juga tidak kalah penting adalah harus tetap memperbanyak konsumsi air putih selama berbuka puasa hingga sahur," tandasnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X