Ini Alasan Terjadi Pendarahan saat Lepas KB Spiral, Moms Wajib Tahu Buat Antisipasi!

- Sabtu, 11 Februari 2023 | 13:16 WIB
Ilustrasi KB Spiral (Freepik/user15145147)
Ilustrasi KB Spiral (Freepik/user15145147)

Penggunaan alat kontrasepsi spiral atau intra uterine device (IUD), bisa menyebabkan pendarahan apabila terdapat infeksi yang menimbulkan luka di rahim.

Hal itu diungkapkan oleh Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Eni Gustina.

Dikutip dari ANTARA, Eni menjelaskan jika pendarahan akibat infeksi diperparah karena pasien tidak pernah melakukan kontrol rutin, sehingga memakai IUD lebih dari waktu yang sudah ditentukan oleh dokter.

Eni bahkan pernah bertemu dengan wanita yang tidak pernah kontrol IUD selama 12 tahun lamanya.

"Saya pernah ketemu 12 tahun, orang pasang IUD enggak pernah dikontrol 12 tahun. Begitu mau diangkat (IUD-nya), ya, otomatis kan nempel banget. Biasanya memang pendarahan enggak akan sampai terus, membuat membahayakan gitu, enggak," ungkap Eni.

Baca juga: Hamil pas Pakai Alat Kontrasepsi, Wanita Ini Syok Anak Pertamanya Lahir Pegang IUD

Eni menekankan pentingnya pasien untuk melakukan kontrol rutin, untuk memastikan kondisi IUD yang terpasang di dalam rahim. Apakah posisinya masih tepat atau ada tanda-tanda infeksi. Dengan begitu, langkah pencegahan dan pengobatan bisa dilakukan di awal.

"Benang (IUD) kan keluar lewat portio, mulut rahim. Itu kan kelihatan benangnya. Kalau dia misalnya ada infeksi, itu benangnya kayak ada nanah, mungkin juga di mulut rahim ada merah-merah," beber Ani.

-
Ilustrasi KB Spiral (Freepik/fabianmontano)

Jika infeksi tidak tertangani sejak awal, kondisi IUD bisa terlalu menempel di dalam rahim yang mengalami luka, sehingga terjadi pendarahan seperti sedang menstruasi.

Biasanya pendarahan berlangsung selama seminggu. Kalau sudah begini, tenaga medis nantinya mengobati untuk daerah yang terkena infeksi tersebut seperti pemberian antibiotik.

Baca juga: Alat Kontrasepsi Buat KB Gratis, Begini Cara Pasangan Mendapatkannya di Puskesmas

Eni mengingatkan agar pengguna IUD tidak mengabaikan gejala-gejala yang terkesan sepele, seperti nyeri pinggang. Menurutnya, biasanya pengguna IUD sering lupa jika di dalam tubuhnya ada benda asing, sehingga mengabaikan kontrol.

Jadwal memeriksakan kondisi IUD semestinya tidak boleh dilewatkan, terlepas pasien mengalami keluhan atau gejala infeksi maupun tidak.

Kontrol juga harus dilakukan walaupun penggunaan IUD bersifat jangka panjang maksimal hingga bertahun-tahun. Biasanya kontrol awal dilakukan seminggu setelah IUD terpasang pertama kali, diikuti setiap tiga bulan sekali.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X