Penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona baru hingga kini masih menjadi perhatian banyak orang. Terlebih angka kasus dan kematian akibat penyakit tersebut juga masih bertambah. Hal inilah yang membuat masyarakat semakin meningkatkan kewaspadaannya.
Pada hakekatnya hampir semua virus termasuk virus corona baru memiliki sifat self limited disease alias bisa mati sendiri di dalam tubuh apabila daya tahan tubuh seseorang kuat. Namun ketika daya tahan tubuh menurun, virus dapat dengan mudah menginfeksi. Gejalanya akan semakin buruk pada orang-orang yang sudah memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
Hal yang sama terjadi pada pasien Covid-19. Pasien yang berusia tua dan memiliki komorbid ketika terinfeksi virus corona baru gejalanya semakin memburuk. Bahkan tak sedikit pasien yang kehilangan nyawanya. Penyakit yang dapat memperburuk kondisi pasien Covid-19 antara lain jantung, diabetes, dan ginjal.
Khusus untuk penyakit ginjal, dr Aida Lydia, PhD, SpPD-KGH selaku Ketua Umum PB Perhimpunan Nefrologi Indonesia mengungkapkan hubungannya dengan Covid-19. Menurutnya, apabila seorang pasien ginjal terserang virus corona baru, maka ia bisa mengalami komplikasi yang lebih berat.
"Kalau di TV banyak yang mengatakan bisa sampai hemodialisis (cuci darah). Jadi Covid-19 memang bisa menyerang ginjal diakibatkan karena komplikasi dan dalam gangguan berat bisa terjadi pada infeksi apapun," ujar dr Aida dalam suatu acara, Rabu (11/3/2020) di Jakarta.
Lebih lanjut dr Aida mengatakan virus corona baru yang menginfeksi tubuh bisa mengganggu organ lain, termasuk ginjal. Sekadar informasi, virus ini pada umumnya menyerang saluran pernapasan terutama paru-paru. Namun tidak menutup kemungkinan bisa menyerang organ lain apabila fungsi di dalam tubuh semakin menurun karena adanya beberapa faktor.
"Bisa gangguan ke ginjal, liver di stadium lanjut, bisa terjadi di infeksi apapun. Kalau kumannya sistemik, sepsis, bisa ganggu fungsi organ lain termasuk ginjal," pungkas dr Aida.
