Setiap orang memiliki tingkat kecemasan yang berbeda-beda terhadap sesuatu masalah. Sama halnya ketika menghadapi kasus penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Menurut Psikolog Klinis dan Hipnoterapis, Liza Marielly Djaprie, kecemasan ataupun kekhawatiran yang dirasakan setiap orang terhadap masalah virus corona merupakan hal yang biasa.
"Ada kaget, cemas. Kenapa mereka cemas, kaget, dan khawatir? Karena ini sesuatu hal yang baru," ucap Liza kepada Indozone, Kamis (26/3/2020).
Jika dibuatkan dalam bentuk level, kecemasan dan kekhawatiran seseorang bisa dari 0 hingga 100. Untuk seorang pasien positif Covid-19, tingkat kekhawatiran paling tinggi bisa mengalami gangguan cemas dan depresi.
"Kalau penderita bisa berkisar antara mereka menjadi gangguan cemas, atau gangguan depresi karena sudah merasa helpless, seakan-akan ini di luar kontrol mereka. Kalau gangguan cemas lebih kayak ke depannya mesti gimana nih, gitu," ungkapnya.
Kendati demikian, Liza berharap setiap pasien Covid-19 bisa menghadapi masalah tersebut dengan tidak panik berlebih. Pasalnya, jika hal itu terjadi, justru akan menurunkan imunitas seorang pasien.
"Padahal tetap harus dihadapi dengan ketenangan karena sudah disampaikan bahwa stres bisa menurunkan imunitas tubuh," tutup Liza.
Reporter: Sarah Hutagaol