Peneliti Sebut Orang Perokok Punya Antibodi Lebih Rendah, Meski Telah Divaksin

- Rabu, 25 Agustus 2021 | 09:49 WIB
Ilustrasi orang merokok (Pixabay)
Ilustrasi orang merokok (Pixabay)

Seseorang yang sudah divaksinasi, tubuhnya akan menghasilkan imun dan dengan sendirinya akan menciptakan antibodi pelindung. Namun, ternyata tak semua orang yang sudah divaksin, memiliki kekebalan tubuh yang sama. Ada beberapa faktor yang membuat seseorang yang sudah divaksin, punya antibodi yang rendah.

Sebelumya, para peneliti di Jepang telah melakukan penelitian dengan menganalisis sampel darah dari 378 petugas kesehatan dengan rentang usia 32-54 tahun yang telah mendapat vaksin Pfizer 3 bulan sebelumnya. Hasilnya, orang yang lebih tua memiliki tingkat antibodi yang lebih rendah. 

Namun saat mereka menyesuaikan tingkat kekebalan berdasarkan usia, ternyata para peneliti menemukan satu-satunya faktor yang menyebabkan antibodi bisa rendah, yakni kebiasaan merokok oleh kaum laki-laki.

Penelitian tersebut menemukan jika mantan perokok tidak memperlihatkan penurunan antibodi yang sama dengan orang perokok aktif. Jadi bisa disimpulkan, orang yang berhenti merokok sebelum vaksinasi bisa lebih meningkatkan antibodi dalam tubuh.

Dikutip dari Healio, Rabu (25/8), Hasil yang sama juga ditemukan oleh studi yang diterbitkan di jurnal Diabetes/Metabolism Research and Review. Mereka meneliti sampel darah dari 86 petugas kesehatan yang telah disuntik vaksin Pfizer.

Hasil dari studi itu menunjukkan jika orang dengan kebiasaan merokok punya antibodi lebih rendah dibandingkan mereka yang bukan perokok.

"Kami tidak mengharapkan merokok menjadi faktor risiko untuk titer antibodi yang lebih rendah, karena hampir tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa merokok dikaitkan dengan berkurangnya respons terhadap vaksin," kata Mikiko Watanabe, MD, PhD, spesialis endokrinologi dan metabolisme di Sapienza Universitas.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X