Awas Penyakit Anak di Musim Hujan, Mulai dari Tipus hingga Kolera dan Disertai COVID-19

- Sabtu, 26 Februari 2022 | 09:06 WIB
Seorang dokter mengenakan APD saat melakukan imunisasi kepada anak di Puskesmas Cisalak Pasar, Depok, Jawa Barat, Rabu (24/6/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha. (Antara/Asprilla Dwi Adha)
Seorang dokter mengenakan APD saat melakukan imunisasi kepada anak di Puskesmas Cisalak Pasar, Depok, Jawa Barat, Rabu (24/6/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha. (Antara/Asprilla Dwi Adha)

Dalam beberapa pekan terakhir, sebagian wilayah Indonesia diguyur hujan yang tak berkesudahan. Beberapa di antaranya bahkan mengalami banjir, seperti di Kupang, Maros, dan Pasuruan.

Banjir sendiri memiliki dampak jangka menengah hingga jangka panjang pada kesehatan, salah satunya yaitu meningkatkan penularan penyakit melalui air dan vektor (water and vector borne disease).

Dokter Spesialis Anak Sub Spesialisasi Penyakit Infeksi Tropik dan Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. Nina Dwi Putri, SpA(K), MSc (TropPaed) mengatakan, ada beberapa mode penularan yang disebabkan oleh hujan dan banjir.

"Beberapa penyakit dapat ditularkan melalui air yang terkontaminasi dan higienitas lingkungan tempat tinggal yang bisa memburuk akibat hujan atau banjir," kata Nina, dikutip dari Antara, Sabtu (26/2/2022).

Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia menginformasikan daftar penyakit yang dapat menyerang anak-anak selama musim hujan.

-
Salah satu tenaga kesehatan mengikuti vaksinasi anak di SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan, Jumat, (7/1/2022). ANTARA/HO-Sudin Kominfo Jakarta Selatan

1. Dengue
Genangan air dapat digunakan sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk dan berpotensi meningkatkan paparan infeksi dengue. Infeksi virus dengue adalah salah satu penyakit umum yang menyerang anak-anak dan orang dewasa di musim hujan. Itu terjadi di daerah tropis.

Gejala demam berdarah termasuk ruam, demam tinggi, dan lainnya. Terapkan 3M plus untuk memberantas sarang nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk

2. Infeksi jamur
Karena kulit menjadi lembab dan basah sepanjang waktu, kemungkinan terjadinya infeksi jamur cukup tinggi. Kulit harus tetap kering sepanjang waktu.

Minta anak-anak Anda untuk mengeringkan diri setelah pulang. Jamur sering berkembang biak ketika kulit lembab dan tidak terkena udara.

3. Leptospirosis
Penyakit ini ditularkan melalui kontak kulit atau selaput lendir dengan tanah, lumpur, ataupun air yang terkontaminasi dengan urin hewan pengerat yang terinfeksi bakteri Leptospira. Bahkan jika anak Anda mengalami luka kecil di kakinya, ia harus berhati-hati agar tidak masuk ke air yang terkontaminasi.

4. Infeksi saluran cerna
Sistem pembuangan limbah yang buruk, kebersihan yang tidak terjaga, kepadatan penduduk, dan konsumsi air yang tidak sehat saat banjir turut menyebabkan infeksi pada saluran cerna.

Untuk menghindari infeksi dari makanan dan air yang terkontaminasi, minta anak-anak untuk minum yang bersih dan matang, serta makan makanan yang sehat.

5. Influenza
Infeksi yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan kepala, sakit menelan, lesu, dan dapat disertai gejala infeksi saluran napas. Sulit membedakannya dengan gejala COVID-19. Untuk itu, perlu pemeriksaan swab SARS-CoV-2.

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X