5 Jenis Kelainan Penis, Mulai Mikropenis Hingga Penis Tenggelam dan Cara Mengobatinya

- Minggu, 6 Juni 2021 | 14:26 WIB
Ilustrasi penis (Unsplash)
Ilustrasi penis (Unsplash)

Kelainan bawaan organ intim pada bayi ternyata cukup sering terjadi menurut keterangan Dokter Spesialis Urologi Siloam Hospitals ASRI Dr. dr. Irfan Wahyudi, Sp.U (K)

Dilansir Antara, pada anak laki-laki, kelainan genital umumnya terbagi menjadi dua jenis, yakni pada penis dan buah zakar.

"Untuk kelainan pada penis, variasi kelainannya meliputi kulit penis menutupi lubang kencing (fimosis), ukuran penis kecil (mikropenis), penis tidak muncul (buried penis), serta lubang penis tidak pada tempatnya (hipospadia). Sedangkan kelainan pada buah zakar kasusnya seperti buah zakar yang tidak turun dan retraktil testis,” katanya, dikutip Minggu (6/6/2021).

Apa saja jenis kelainan genital dan bagaimana penjelasannya? Simak ulasan berikut:

1. Mikropenis

Mikropenis merupakan kondisi di mana penis memiliki ukuran yang lebih kecil (-2,5 dari standar deviasi) dari rentang panjang penis normal sejak bayi atau anak.

Kondisi mikropenis jarang ditemukan, karena secara global ditemukan hanya sekitar 0,6 persen laki -laki yang mengalami kondisi mikropenis.

Mikropenis terjadi dengan sendirinya, tetapi kondisi mikropenis dapat disertai dengan penyakit lainnya. Mikropenis dapat terjadi pada anak jika orang tua memiliki keturunan penyakit kelainan hormon (kondisi bawaan) yang dapat memengaruhi pertumbuhan organ genital pada anak.

Gejala utama dari kondisi mikropenis adalah panjang penis kurang dari 1.9 cm pada bayi yang baru lahir, padahal seharusnya panjang penis pada umumnya adalah 3.5 cm. Terdapat berbagai rentang ukuran panjang penis yang normal sesuai dengan usia.

Untuk mendiagnosis mikropenis, penis diukur saat sedang tidak ereksi. Saat pengukuran, penis harus ditarik dan dihitung panjangnya mulai dari pangkal batang penis sampai ke bagian ujung.

Tujuan terapi atau pengobatan adalah memberikan body image yang baik, memungkinkan pasien melakukan fungsi seksual yang normal dan dapat berkemih dalam posisi berdiri.

Terapi yang dapat dilakukan pada kondisi mikropenis adalah terapi hormon testosteron, dapat berupa suntikan atau gel/salep. Selain itu, pasien bisa menjalani operasi bila terapi medis tidak berbuah hasil signifikan.

Operasi rekonstruksi (phalloplasty) pada anak merupakan tindakan yang rumit dan berisiko. Timing operasi phalloplasty ini dilakukan pada anak remaja dan dewasa.

2. Fimosis

Fimosis merupakan kondisi dimana kulup penis menutupi lubang kencing dan dapat terjadi secara natural. Pada anak laki-laki di bawah usia 3 tahun, biasanya sulit untuk menarik kembali kulup penis.

Namun, pada laki-laki yang lebih tua, fimosis sering kali dipicu oleh infeksi di bawah kulup (balanitis) atau oleh kondisi medis lain seperti diabetes.

Halaman:

Editor: Zega

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X