Peneliti Temukan Obat-obatan yang Dapat Hentikan Perkembangan Tumor!

- Jumat, 9 April 2021 | 16:07 WIB
Iustrasi obat-obatan. (photo/Ilustrasi/Pexels/Pixabay)
Iustrasi obat-obatan. (photo/Ilustrasi/Pexels/Pixabay)

Dokter kanker mungkin segera mempunyai alat baru untuk mengobati melanoma dan jenis kanker lainnya, berkat pekerjaan yang dilakukan oleh peneliti di Pusat Kanker Universitas Colorado yang mengklaim telah menemukan obat yang dapat mengurangi peradangan dan perluasan tumor yang dihasilkan. 

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal PNAS, ilmuwan dari University of Colorado Anschutz Medical Campus merinci adanya pekerjaan mereka di NLRP3, sebuah kompleks intraseluler yang telah ditemukan berpartisipasi pada peradangan yang dimediasi melanoma. 

Dengan menghambat NLRP3, para peneliti menemukan, mereka bisa mengurangi peradangan dan perluasan tumor yang dihasilkan. Secara khusus, NLRP3 meningkatkan peradangan dengan dorong pematangan dan pelepasan interleukin-1-beta, sitokin yang sebabkan peradangan sebagai bagian dari respons kekebalan normal terhadap infeksi. Pada kanker, bagaimanapun, peradangan dapat sebabkan tumor tumbuh dan menyebar. Melihat hal itu, Marchetti memberikan komentarnya.

"NLRP3 adalah anggota keluarga besar yang terlibat dalam merasakan sinyal bahaya,"  ungkap Marchetti.

"Ini adalah reseptor yang mengawasi kompartemen antar sel, mencari molekul atau patogen berbahaya. Ketika NLRP3 mengenali sinyal ini, ia mengarah pada aktivasi caspase-1, protein yang terlibat dalam pemrosesan dan pematangan interleukin-1- beta ke dalam bentuk yang aktif secara biologis, menyebabkan respons peradangan yang intens. Kami menemukan bahwa pada melanoma, proses ini tidak diatur, mengakibatkan pertumbuhan tumor. " lanjutnya. 

Inhibitor NLRP3 oral yang dipakai dalam penelitian, terbukti efektif dalam uji klinis untuk mengobati asam urat dan penyakit jantung, dan saat ini sedang diuji pada COVID-19 juga. Penelitian kanker sekarang, para peneliti tengah mencoba mencari tahu apakah inhibitor NLRP3 ini dapat berhasil dipakai pada pasien melanoma yang resisten terhadap inhibitor checkpoint.

"Penghambat pos pemeriksaan meningkatkan kemanjuran sistem kekebalan untuk membunuh tumor , tetapi terkadang tumor menjadi kebal terhadap pengobatan ini," jelasnya.

"Sebagian besar penelitian kanker sekarang adalah menemukan terapi yang dapat dikombinasikan dengan penghambat checkpoint untuk meningkatkan kemanjurannya." katanya.

"Ini adalah proyek yang sangat kolaboratif yang melibatkan banyak anggota universitas, dan kami sangat gembira karenanya," katanya. Proyek ini penting karena lebih lanjut menunjukkan bahwa peradangan yang dimediasi NLRP3 memainkan peran penting dalam perkembangan melanoma, dan ini membuka strategi baru untuk meningkatkan perawatan pasien." tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X