LBM Eijkman Diberi Waktu 12 Bulan untuk Selesaikan Bibit Vaksin Corona

- Senin, 4 Mei 2020 | 19:42 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona. (Pixabay/fotoblend).
Ilustrasi vaksin virus corona. (Pixabay/fotoblend).

Lembaga biologi molekuler (LBM) Eijkman telah berhasil mengurutkan tiga sekuens genom virus SARS-CoV-2  dari pasien yang terinfeksi virus corona baru di Indonesia. Hal ini memberi titik terang pembuatan vaksin virus corona (Covid-19). Sekuens (urutan) genom dibutuhkan untuk mendeteksi secara tepat situasi wabah di Tanah Air sehingga vaksin yang dikembangkan sesuai dengan kondisi di masyarakat.

“Ketika membuat vaksin akan lebih baik kalau ditujukan pada virus yang bersirkulasi di negara yang bersangkutan. Contohnya di Indonesia tentu harus mengacu pada virus yang ada. Selama ini belum pernah ada,” ujar Kepala LBM Eijkman Prof Amin Soebandrio kepada Indozone saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (4/5/2020).

Lebih lanjut dirinya mengatakan, selama ini peneliti di LBM Eijkman hanya mempelajari virus corona baru yang ada di luar negeri sebagai salah satu upaya menentukan langkah penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Namun setelah berhasil melakukan sekuens genom, maka peneliti dapat meninjau kembali pilihan-pilihan yang pernah diambil untuk disesuaikan dengan virus SARS-CoV-2 yang ada di masyarakat.

“Tentunya ini tidak berhenti sampai di sini saja karena baru tiga. Harus mengumpulkan lebih banyak lagi sekuens dari pasien termasuk dari daerah lain jadi mewakili seluruh Indonesia,” kata Prof Amin.

Selanjutnya apabila sudah ada banyak sekuens, langkah yang akan dilakukan peneliti adalah menentukan bagian virus SARS-CoV-2 yang paling cocok untuk dijadikan bibit vaksin. Setelah berhasil menemukan bibit vaksin, pengembangan vaksin Covid-19 baru bisa langsung bergerak ke tahap selanjutnya. Prof Amin berharap proses ini berlangsung tidak terlalu lama.

“LBM Eijkman harus menyelesaikan bibit vaksin dalam skala laboratorium. Kami hanya diberi waktu maksimal 12 bulan. Apabila sudah selesai harus diserahkan ke industri untuk formulasi, uji klinis dan lain sebagainya.,” ucap Prof Amin.

Sementara itu, vaksin Covid-19 buatan Indonesia diperkirakan baru bisa tersedia paling cepat 2021. Hal ini dikarenakan masih diperlukan beberapa tahapan lagi setelah bibit vaksin ditemukan. Tahapan tersebut di antaranya preklinis, uji klinis yang perlu melewati tiga fase yakni keamanan, respons imun, dan khasiatnya, serta tahap terakhir adalah produksi vaksin oleh pabrik.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X