Obat Antivirus untuk Atasi Cacar Monyet Telah Ditemukan, Seefektif Apa?

- Kamis, 26 Mei 2022 | 12:47 WIB
Ilustrasi obat antivirus (Freepik)
Ilustrasi obat antivirus (Freepik)

Penyakit cacar monyet yang terus merebak membuat para ahli bekerja keras menemukan penawarnya. Penyakit yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit tersebut saat ini telah dilaporkan sebanyak 219 kasus dari seluruh dunia.

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) lebih dari setengahnya kasus itu berasal dari negara Eropa. Dari total tersebut, ada satu kasus terkonfirmasi positif, sementara sisanya masih di kategori suspek atau dugaan.

"Ini adalah pertama kalinya penularan cacar monyet terjadi di Eropa tanpa hubungan epidemiologis yang diketahui ke Afrika Barat atau Tengah, di mana penyakit ini seharusnya endemik," bunyi laporan ECDC yang dikutip dari Channel News Asia, Kamis (26/5/2022).

Di sisi lain, obat untuk mengatasi penyakit cacar monyet atau monkeypox ini sebenarnya telah ditemukan. Obat tersebut tak lain adalah antivirus.

Disebutkan sebuah penelitian terhadap 7 kasus cacar monyet di Inggris antara tahun 2018-2021 telah menemukan antivirus yang menjanjikan.

Penelitian ini melihat kasus-kasus cacar monyet yang sebelumnya dirawat di pusat spesialis di Liverpool, London dan Newcastle.

Di mana seorang pasien wanita yang diberi obat antivirus tecovirimat berhasil diizinkan pulang dari rumah sakit setelah menjalani perawatan 10 hari.

Sedangkan, 6 pasien cacar monyet lainnya rata-rata diizinkan keluar dari rumah sakit setelah 27 hari menjalani perawatan. Mereka adalah pasien yang mendapatkan pengobatan antivirus berbeda.

Baca juga: Waspada! Pakar Sebut Cacar Monyet Sangat Menular, Berikut Cara Menghindarinya

Dr Hugh Adler dari Liverpool School of Tropical Medicine mengatakan tecovirimat yang digunakan telah dilisensikan untuk digunakan pada pengobatan cacar.

“Jika cacar kembali, kita membutuhkan obat-obatan seperti ini dalam kondisi siaga. Karena, cacar air biasa dan cacar monyet tetaplah serupa secara genetik, sehingga kami menawarkan obat ini pada pasien, ucapnya kepada Express.

Dia juga menejelaskan pasien yang menggunakan tecovirmat dua kali sehari selama dua minggu akan lebih sedikit mereproduksi virus di dalam tubuh mereka.

Meski begitu kasus tunggal ini memberikan bukti yang terbatas, sehingga perlu penelitian lanjutan.

"Itu adalah sinyal menjanjikan sebagai batu loncatan untuk penelitian yang lebih besar, terutama di negara yang kasus cacar monyetnya berubah menajdi endemik," sambungnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X