Fakta Varian Baru Omicron Centaurus, Mirip Delta: Sama Cepat Menyebar dan dari India

- Senin, 18 Juli 2022 | 19:52 WIB
Ilustrasi orang gunakan alat pelindung diri (APD). (Foto/Unsplash/ Jan Kop?iva)
Ilustrasi orang gunakan alat pelindung diri (APD). (Foto/Unsplash/ Jan Kop?iva)

Varian baru yang berasal dari India subvarian Omicron baru yakni BA.2.75 atau dikenal dengan varian Centaurus ditemukan di Indonesia.

Mengingat penyebarannya yang begitu cepat, subvarian ini mengingatkan publik dengan varian delta yang juga berasal dari India.

"Hanya sejak dari India, maka kini kasus itu sudah menyebar ke 10 negara, penyebaran yang cukup cepat yang mengingatkan kita seperti varian Delta yang lalu," ujar Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama beberapa waktu lalu seperti yang dilansir Antara.

Diberi nama omicron BA.2.75, karena merupakan generasi kedua dari varian BA.2 yang menyebabkan gelombang peningkatan pasien di Inggris pada akhir Maret lalu.

Sejauh ini belum ada kepastian tentang penularan dan berat ringannya dampak BA.2.75 serta kemungkinan kemampuan menghindar dari sistem imun seseorang.

Baca juga: Warning! Varian Baru Centaurus dari India Terdeteksi di Indonesia, Ini Kata Ahli Wabah

Namun, melihat sebaran dari India yang kini sudah menyebar ke lebih dari 10 negara, maka penyebaran yang cukup cepat menurutnya mengingatkan karakteristik varian Delta yang lalu.

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono memperkirakan kasus subvarian Omicron di Indonesia melampaui gelombang puncak pada pekan ini.

"Mudah-mudahan ke depan kasus menurun dan tidak tinggi lagi, karena peningkatan kasus BA.4 dan BA.5 ini sepertiga Omicron," kata Dante Saksono Harbuwono saat menghadiri agenda Penyerahan Kepres No 65/P Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antarwaktu Anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan di Gedung Kemenko PMK di Jakarta, Senin (18/7/2022).

Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan memprediksi puncak kasus COVID-19 di Indonesia berada pada angka sekitar 20.000-an kasus per hari yang terjadi pada pekan kedua sampai keempat Juli 2022.

Berdasarkan data Kemenkes, sebanyak 81 persen kasus COVID-19 di Indonesia adalah subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Dante mengatakan puncak gelombang kasus tersebut diprediksi terjadi pada Sabtu (16/7). Kasus aktif pada hari itu bertambah 1.621 kasus, sehingga total menjadi 26.594 kasus, sedangkan laju kasus terkonfirmasi positif bertambah 4.329 pasien.

Angka itu meningkat dua kali lipat sejak akhir Juni 2022 yang saat itu mencapai 2.000-an kasus per hari.

Pada Ahad (17/7), laju kasus aktif menurun ke angka 956 kasus, sehingga total menjadi 27.550 kasus dengan laju kasus terkonfirmasi positif 3.540 pasien.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Rekomendasi Makanan yang Menyehatkan Ginjal

Sabtu, 20 April 2024 | 09:05 WIB

10 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Migrain

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB
X