INDOZONE.ID - Masyarakat enggak perlu takut mengonsumsi unggas seperti ayam dan produk turunannya, telur. Saat ini, pemerintah sendiri tengah mewaspadai kasus Flu Burung Clade Baru 2.3.4.4b, buntut penemuan dua kasus di Kamboja.
"Avian influenza ini meskipun disebut sebagai zoonotic, tetapi ini bukan foodborne disease, jadi bukan penyakit tular-makanan," kata Dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) drh. M. Th. Khrisdiana Putri, M.P., PhD, dikutip dari Antara, Kamis (2/3/2023).
Dia menambahkan, virus avian influenza atau flu burung bisa melalui feses atau kotoran dan cairan nasal dari unggas yang sakit.
Meski begitu, sampai saat ini memang masih menjadi perdebatan apakah kontak langsung dengan feses dan cairan tersebut menyebabkan manusia tertular.
Baca juga: Waspada Flu Burung Clade Baru Gejala Mirip Influenza, Kemenkes Ungkap Bedanya

Khrisdiana menyarankan agar masyarakat memproses daging unggas dengan benar-benar matang, jangan setengah matang. Memilih unggas yang sehat juga perlu diperhatikan.
"Ketika kita memasak daging dengan baik, handling dengan baik, jadi terutama pada saat dimasak, ya, harus dimasak dengan matang, disampaikan tidak ada bahaya yang bisa menyertai," tuturnya.
Masalahnya hanya pada saat ketika kita handling ayam yang hidup. Saat sebelum dilakukan penyembelihan sampai proses memasaknya.
Baca juga: Jangan Remeh! Penularan Flu Burung ke Manusia Tetap Berisiko meski Jarang Terjadi
Sementara itu, untuk produk telur, disarankan agar dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan feses yang menempel pada kulit telur.
Alasan lain masyarakat tidak perlu khawatir dengan mengonsumsi daging unggas dan telur adalah, menurutnya peternak Indonesia sudah andal mengawasi produk-produknya.
Mereka juga tidak akan memasarkan produk hewan sakit yang dikonsumsi oleh manusia.
Apalagi, para peternak sudah memiliki pengalaman setelah flu burung merebak pada 2003 silam sehingga mereka terbiasa dengan melakukan upaya preventif.
Artikel Menarik Lainnya: