Salah satu buah yang identik dan baik dikonsumsi saat bulan Ramadan adalah kurma. Buah ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan untuk tubuh karena memiliki kandungan protein, gula, karbohidrat, kalsium, serat dan zat besi.
Nah, mengingat rasanya manis, bolehkan pengidap diabetes melitus (DM) tipe 2 mengonsumsi kurma saat berbuka puasa?
Pakar endokrin dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Em Yunir, SpPD-KEMD, menjelaskan bahwa pengidap diabetes melitus tidak dilarang untuk mengonsumsi kurma. Namun yang perlu menjadi catatan, konsumsi tidak berlebihan karena kalori atau gula pada tubuh tetap harus di kontrol.
Baca juga: Sederhana Banget! Karim Benzema Buka Puasa Cuman dengan Kurma dan Madu
Disarankan dr Yunir, konsumsi kurma dalam jumlah ganjil. Tidak boleh berlebih karena dapat memicu kadar gula meningkat.
"Satu butir kurma itu mengandung 20 kalori, kalau disarankan untuk makan ganjil, tiga butir itu sudah 60 kalori. Artinya hampir satu snack atau kalau 5 bisa jadi 100 kalori," jelas dr Yunir dalam media briefing Ibadah Puasa Ramadhan pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2, Senin (27/3/2023).
Ditegaskan dr Yunir, meski seharian berpuasa, memakan tiga buah butir kurma sudah cukup untuk menaikkan kadar gula darah yang rendah.
Baca juga: Enggak Harus Full, Kapan Pasien Diabetes Perlu Batalkan Puasa?
"Jadi (tiga butir) sudah cukup banyak untuk menaikkan kadar gula darah yang sudah rendah pada waktu sore hari. Jangan berlebihan juga, nanti ganjilnya bisa sampai 11 atau 13," tegasnya singkat.
Meski begitu, jika masih ragu tetap disarankan untuk, berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu.
Kandungan dalam kurma malah dapat berperan baik pada pengidap diabetes. Serat dapat mencegah lonjakan gula darah, magnesium berperan untuk mengontrol kadar gula darah, dan potasium dapat meregulasi gula darah.
Artikel Menarik Lainnya:
