Sisa Obat Disimpan, Amankah untuk Dikonsumsi Anak Lagi?

- Jumat, 28 Februari 2020 | 18:23 WIB
Ilustrasi obat untuk anak (DELICATE BALANCE)
Ilustrasi obat untuk anak (DELICATE BALANCE)

Saat anak terserang penyakit, orangtua pasti memilih membawa ke dokter. Terlebih jika anak sudah diobati dengan obat yang dijual di pasaran namun tak kunjung sembuh. Sehabis periksa ke dokter, biasanya akan ada beberapa jenis obat yang diberikan sesuai resep.

Ada obat yang diberikan berdasarkan resep dokter harus dihabiskan seperti antibiotik. Ada pula yang hanya dikonsumsi ketika keluhan datang  seperti batuk dan pusing. Obat tersebut berhenti dikonsumsi jika keluhan hilang. Obat-obat yang hanya dikonsumsi ketika keluhan datang biasanya memiliki sisa.

Beberapa orangtua ada yang memilih menyimpan sisa obat tersebut dengan anggapan bisa dikonsumsi lagi di hari mendatang jika keluhan muncul. Tapi amankah hal tersebut? Menurut konsultan respirasi anak di RSCM, Prof. dr. Bambang Supriyatno, SpA (K), hal tersebut bisa saja dilakukan. Namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan.

"Pertama, pastikan obat memang sesuai untuk keluhannya. Lalu lihat expired date kalau segel belum dibuka. Tapi kalau sudah dibuka seperti sirup, ada yang tidak boleh dikonsumsi lagi setelah tujuh hari, perhatikan baik-baik," kata Prof Bambang kepada Indozone dalam suatu acara di Jakarta beberapa waktu lalu.

-
Obat untuk anak (Thehuffingtonpost)

Setelah mengecek masa berlaku obat, orangtua juga perlu melihat warna dan rasa obat sebelum diberikan ke anak. Apabila ada perubahan maka tentu tidak boleh diberikan. Selanjutnya adalah cara penyimpanan. Sebaiknya obat disimpan pada suhu ruangan atau sesuai anjuran. Tak hanya dari segi obat, faktor anak juga turut memengaruhi.

"Kalau berat badan anak bertambah cukup signifikan misalnya 4 kg, tentu obat yang sebelumnya jangan lagi diberikan. Sebab dosis obat tergantung dari berat badan anak," kata Prof Bambang.

Di sisi lain, ada obat yang tidak boleh diberikan di kemudian hari meskipun belum habis. Obat tersebut adalah puyer.

"Segel obat yang dibuka itu menimbulkan terjadinya higroskopis. Kalau obat dijadikan puyer, suasana jadinya lengket sehingga tidak boleh digunakan terlalu lama. Lebih baik kalau obatnya puyer, minta dokter untuk membuat resep untuk diiter, diulang lagi pembelian obatnya berdasarkan resep saat anak sakit," pungkas Prof Bambang.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X