Mengenal Glaukoma, Kondisi Mata yang Diderita Thareq Kemal Habibie

- Sabtu, 14 September 2019 | 11:05 WIB
photo/Instagram/@dekiprayoga_official
photo/Instagram/@dekiprayoga_official

Putra bungsu almarhum Bacharuddin Jusuf (B.J) Habibie, Thareq Kemal Habibie terlihat mengenakan penutup mata sebelah kanan saat memberikan pernyataan resmi usai sang ayah meninggal dunia. Beredar kabar yang menyebutkan bahwa B.J Habibie mendonorkan kornea matanya untuk Thareq. Namun, kabar tersebut langsung dibantah oleh putra pertama Habibie, Ilham Akbar Habibie.

"Penyakitnya retina, kalau kornea bukan penyakitnya Thareq. Kalau kita pakai bahasa kekinian itu adalah hoaks, tidak mungkin (menyembuhkan kerusakan retina mata dengan cara donor), mungkin dengan cara yang lain, dan itu belum ditemukan," kata Ilham Habibie di Jakarta, Jumat (13/9).

-
photo/Instagram/@dekiprayoga_official

Ilham menjelaskan bahwa penyakit yang diderita adiknya itu bernama glaukoma yaitu penyakit yang merusak bagian retina mata. "Itu tidak bisa digantikan, dengan teknologi hari ini tidak bisa. Sekali rusak selalu rusak, belum ada metode pengobatannya," jelasnya.

Berbeda dengan kerusakan mata di bagian kornea, lanjut Ilham, hal itu masih mungkin untuk disembuhkan dengan metode pengobatan saat ini. Dia menambahkan bahwa Thareq sudah menderita glaukoma akibat penyakit gula yang dideritanya selama bertahun-tahun. "Biarpun ya ceritanya indah didengar, tapi secara teknis itu tidak bisa dan tidak pernah terjadi kalau kita pakai bahasa, mungkin tidak bisa ditolong," kata Ilham.

Apa Itu Glaukoma?

Glaukoma adalah penyakit yang menyebabkan kebutaan pada mata dikarenakan pusat saraf optik seseorang mengalami kerusakan akibat tekanan mata yang tinggi. Seseorang yang menderita kondisi ini akan merasakan gangguan pada sistem aliran cairan mata. Gejalanya berupa gangguan penglihatan, nyeri pada mata, hingga sakit kepala.

-
photo/Ilustrasi/uhhospitals.org

Ada dua jenis glaukoma yaitu glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup. Glaukoma sudut terbuka merupakan kondisi yang paling banyak terjadi. Sedangkan, glaukoma sudut tertutup adalah kondisi akut yang terjadi secara tiba-tiba dan membutuhkan penanganan dengan segera.

Glaukoma menjadi penyebab kebutaan terbanyak kedua di dunia setelah katarak. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan data penderita kebutaan pada 2010 mencapai 39 juta orang di dunia dan 3,2 juta di antaranya disebabkan oleh glaukoma. Sampai saat ini, belum ada penanganan yang dapat menyembuhkan kondisi glaukoma.

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Glaukoma

Faktor utama penyebab seseorang menderita glaukoma diduga karena kelainan genetik. Namun, beberapa faktor sekunder lainnya juga bisa menjadi penyebab glaukoma seperti cedera akibat paparan zat kimia, infeksi, peradangan, dan penyumbatan pembuluh darah.

-
photo/Ilustrasi/broussardeye.com

Gejala glaukoma pada setiap orang umumnya berbeda-beda. Tapi, gejala yang pasti dapat diketahui seperti penglihatan semakin hari semakin menurun, terdapat lingkaran seperti pelangi ketika melihat ke arah cahaya terang, memiliki sudut buata (blind spot), dan kelainan pada pupil mata seperti ukuran pupil mata tidak sama.

Terkait pengobatan glaukoma, biasanya dilakukan hanya untuk mencegah kebutaan total dan mengurangi gejalanya. Namun, tidak bisa menyembuhkan secara total. Pengobatan glaukom dapat berbeda-beda, sesuai dengan kondisi pasien. Beberapa metode pengobatannya seperti pemberian obat tetes mata, terapi laser, atau operasi.

Editor: Administrator

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X