Pasangan suami istri melaporkan sebuah klinik swasta di Seri Manjung, Perak, Malaysia, karena kegagalan proses sunat terhadap putranya yang berusia 8 tahun.
"Suamiku dan aku sangat menyesali apa yang terjadi dan menuntut klinik itu untuk bertanggung jawab," tegas sang ibu yang bernama Rosnah Musa, dilansir Harian Metro.
Bocah bernama Muhammad Adly Hadi Adzrul Effendie itu dilarikan ke rumah sakit Ipoh pada 18 Desember, karena mengalami pembengkakan parah di kelaminnya.
Sang ibu menuturkan bahwa sebelumnya, di tanggal 13 Desember, anaknya disunat dengan metode "clamp" atau penjepit di sebuah klinik.
Di hari pertama dan kedua, ada perubahan di penis Adly. Menurut orangtuanya, ukuran penis tersebut menjadi semakin kecil dari biasanya, dan kepala penisnya miring ke kiri.
Baca juga: Diego Maradona Meninggal, Arie Untung Kenang Momen saat Sunatan: Dia Legendnya
"Anakku juga mengeluhkan rasa sakit, takut dan menangis setiap kali dia ingin buang air kecil," cerita sang ibu.
"Situasi ini membuat aku dan suamiku khawatir karena tidak normal. Tapi, kami masih mencoba berpikir positif. Namun, kami mulai geram ketika organ intim Adly mulai bengkak di hari ketiga setelah penjepit dilepaskan," tambahnya.
Rosnah mengatakan dokter sudah memberikan obat untuk anaknya, tapi organ intimnya malah makin bengkak dan mulai berdarah.
Akhirnya, Rosnah dan suaminya membawa anaknya ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa penis anaknya "terkubur" dan kulit kelaminnya habis terpotong.
Adly pun menjalani operasi dan harus dibius agar dokter bisa membersihkan gumpalan darah di organ intimnya.
Dia juga harus menjalani operasi untuk menambal kulit kemaluannya yang dipotong. Malangnya, dokter mengatakan ada kemungkinan penis Adly jadi cacat.
Saat ini, Rosnah dan suaminya menyerahkan masalah itu kepada kepolisian untuk menginvestigasi dugaan malpraktik saat menyunat putranya.
