Beban pikiran yang berlebih rupanya menyebabkan berbagai pengaruh buruk pada tubuh salah satunya dehidrasi. Sejumlah ahli mengatakan adanya hubungan yang erat antara kekurangan asupan cairan yang berdampak pada stres.
Hal ini bisa dilihat ketika seseorang sedang merasa marah, maka orang-orang di sekelilingnya akan menganjurkan untuk minum segelas air untuk meredamnya.
Sebuah studi menjelaskan bahwa dehidrasi dapat mengganggu fungsi kognitif dan memengaruhi suasana hati, karena pada dasarnya sekitar 75% otak manusia terdiri dari air. Ketika tubuh kehilangan 2% cairan dari jumlah total air di dalam tubuhnya maka otomatis akan mengalami gangguan termasuk fungsi otak.
"Seseorang yang mengalami stres akan merasa penurunan konsentrasi, mengantuk dan mudah lelah. Oleh karena itu dibutuhkan asupan cairan demi menjaga fungsi otak dan kesehatan tubuh," kata Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK, Ketua Indonesian Hydration Working Group saat konferensi pers AQUA, Kamis (25/6/2020).
Dibutuhkan sekitar 2 liter air atau setara 4 botol air mineral berukuran 600 ml untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh orang dewasa.
"Ketika seseorang bisa memastikan asupan cairan dengan ukuran yang telah dianjurkan maka aliran nutrisi dan hidrasi tersebut mampu menjaga fungsi fisiologis tubuh," tambahnya.
Jumlah air yang dikonsumsi juga harus disesuaikan dengan jenis kelamin, berat badan, kondisi kesehatan serta tingkat aktivitas yang dijalani setiap harinya.
