Sekitar 120 juta tes diagnostik cepat untuk virus corona akan tersedia untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah masing-masing dengan harga sekitar Rp 75 ribu. Hal ini dikatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin (28/9/2020), dilansir dari Reuters.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pabrikan Abbott ABT.N dan SD Biosensor telah setuju dengan Bill dan Melinda Gates Foundation untuk membuat 120 juta dari tes diagnostik Covid-19 cepat yang baru.
Dia mengatakan pada konferensi pers di Jenewa bahwa tes saat ini dihargai maksimal Rp 75 ribu masing-masing tetapi diharapkan menjadi lebih murah.
"Ini akan memungkinkan perluasan pengujian, terutama di daerah yang sulit dijangkau yang tidak memiliki fasilitas laboratorium atau petugas kesehatan yang cukup terlatih untuk melakukan pengujian,” kata Tedros.
"Ini adalah tambahan penting untuk kapasitas pengujian dan terutama penting di area transmisi tinggi."
Catharina Boehme, kepala eksekutif dari Foundation for Innovative New Diagnostics (FIND), sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Jenewa, mengatakan kesepakatan itu merupakan tongkat utama karena mendesak untuk meningkatkan pengujian di negara-negara miskin.