Penelitian: 98% Susu Formula Mengandung Gula yang Tinggi

- Jumat, 29 Januari 2021 | 16:41 WIB
Ilustrasi anak minum susu formula. (Freepik)
Ilustrasi anak minum susu formula. (Freepik)

Makanan yang dikonsumsi oleh batita sangat berpengaruh pada pertumbuhan batita. Namun sayangnya, berdasar penelitian, ada 82% batita mengonsumsi makanan ringan buatan pabrik. Hanya sedikit yang mengonsumsi buah, sayur dan protein.

Padahal zat-zat yang ada dalam buah dan sayur sangat berguna untuk pertumbuhan anak

Makanan ringan buatan pabrik hingga susu formula mengandung tambahan gula atau pemanis. 98 dari 100 produk susu pertumbuhan yang diteliti ternyata memiliki kandungan gula yang cukup tinggi.

Susu pertumbuhan dijual sebagai produk yang cocok untuk usia 12-36 bulan dan membuat klaim kandungan zat gizi dan manfaat kesehatan. Namun nyatanya komposisi kandungan tidak memenuhi persyaratan sehat.

"Susu formula itu memang ada risikonya, seperti diare pada anak. Sementara jangka panjangnya yaitu obesitas. Mungkin dari luar anak terlihat lebih sehat, tapi kita belum tahu bagaimana bagian dalam tubuhnya," jelas Nia Umar, selaku Ketua Umum AIMI, dalam konferensi pers "Peluncuran Dokumen Bahaya Terselubung dari Makanan Ultra Proses", Jumat (29/1/2021).

Anak yang sudah lepas dari ASI tidak perlu diberikan susu formula. Makanan rumah itu sudah memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan balita. Penggunaan formula pertumbuhan tidak membawa nilai tambahan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X