Sebuah penelitian memperingatkan, bahwa satu dari tiga gejala utama virus corona yang terdaftar oleh National Health Service (NHS) dapat membuat orang berhenti berhubungan seks.
Gejala yang dimaksud ialah anosmia. Di mana gejala tersebut sudah terdaftar pada Mei tahun lalu setelah lonjakan orang di tes positif virus corona.
Gejala tersebut dikaitkan oleh para penelitian dapat menurunkan motivasi seksual.
Dikutip dari The Sun, NHS mencantumkan tiga gejala utama COVID-19, yakni batuk terus-menerus, suhu tinggi, dan hilangnya rasa dan bau (anosmia).
Peneliti AS mengatakan bahwa indra penciuman dapat memainkan peran yang kuat dalam motivasi seksual dan mengatakan bahwa hal itu memiliki kaitan yang erat.
Seperti yang tertulis di The Journal of Sexual Medicine, para ahli mengatakan kepuasan emosional menurun pada orang dewasa yang lebih tua yang menunjukkan gejala tersebut.
Mereka menganalisis 2.084 orang dewasa berusia 65 tahun ke atas dan mengamati bagaimana hilangnya indra penciuman memengaruhi hasrat seksual orang lansia.
“Penurunan fungsi penciuman pada orang dewasa AS yang lebih tua dikaitkan dengan penurunan motivasi seksual dan kepuasan emosional yang kurang dengan seks, tetapi tidak menurunkan frekuensi aktivitas seksual atau kesenangan fisik," kata penulis studi Jesse K. Siegel dari University of Chicago.
“Penelitian kami menunjukkan penurunan fungsi penciuman dapat memengaruhi kenikmatan seksual pada orang dewasa yang lebih tua," lanjutnya.
“Oleh karena itu, penyebab hilangnya sensorik yang dapat diobati harus ditangani oleh dokter untuk meningkatkan kesehatan seksual.”
Sistem penciuman adalah cara tubuh kamu memproses indera penciuman.
Penciuman memiliki banyak fungsi dan dapat membantu kamu mendeteksi bahaya dan feromon.
Feromon adalah bahan kimia yang bertindak seperti hormon di luar tubuh.
Ada beberapa yang berhubungan dengan makanan, seks dan alarm, semuanya dapat mempengaruhi perilaku seseorang.
