Pandemi virus corona (Covid-19) belum menunjukkan tanda-tanda akan segera pulih. Bahkan negara-negara di dunia masih kebingungan mengatasi penyebaran virus mematikan ini.
Seperti diketahui, virus corona dapat menyerang siapa saja. Baik anak-anak, orang dewasa, juga orang tua. Untuk itu penting bagi semua orang untuk menjaga sisitem kekebalan tubuh atau imunitas.
Agar terhindar dari virus corona, pada masa pandemi ini, WHO Indonesia menyampaikan hal yang tepat dilakukan oleh semua orang. Melalui akun Twitter, inilah 3 hal yang tepat dilakukan saat pandemi agar terhindar dari virus corona.
Diet sehat
Nutrisi yang tepat dan diet sehat sangatlah penting untuk menjaga kesehatan secara optimal, meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penyakit menular dan tidak menular.
Caranya dengan mengonsumsi makanan beragam, banyak sayur dan buah, kurangi konsumsi garam dan gula, serta atur kandungan lemak dan minyak makan.
Sekarang adalah saat yang tepat untuk menerapkan diet yang sehat!????Makan makanan bernutrisi ?? meningkatkan kekebalan tubuh, juga mencegah penyakit menular dan tidak menular ? pic.twitter.com/sLf1dPSxoa
— WHO Indonesia (@WHOIndonesia) April 14, 2020
Menjauhi tembakau
Katakan tidak pada temabakau selama wabah Covid-19 dan selamanya. Perokok lebih rentan terinfeksi virus corona. Paru-paru perokok tidak sehat, sehingga risiko penularan lebih tinggi.
Ini bukan saat yang tepat untuk melakukan kebiasaan yang tidak sehat. Menjauhi tembakau membantu Anda agar tetap sehat ?????????????? pic.twitter.com/m3mhlJLIlm
— WHO Indonesia (@WHOIndonesia) April 14, 2020
Aktif secara fisik
Selama masa karantina harus tetap aktif. Lakukan berbagai aktivitas fisik 150 menit per-minggu dan 75 menit per-minggu untuk ativitas sedang. Lakukan olahraga di luar ruang, lakukan tugas-tugas rumah, kegiatan santai, dan meditasi serta relaksasi.
Tetap sehat selama masa karantina mandiri #COVID19. Berikut ini adalah beberapa cara untuk membuat Anda tetap aktif secara fisik ???? dan tenang ????????????. pic.twitter.com/JrdQgZKAiI
— WHO Indonesia (@WHOIndonesia) April 14, 2020