Fase kehamilan trimester pertama sering dianggap paling riskan. Bahkan ada anggapan kalau hubungan seks suami-istri pada fase tersebut dapat mengganggu perkembangan janin.
Lantas bagaimana jika gairah memuncak dan hubungan seks dilakukan selama periode tersebut, amankah?
Beberapa orang percaya bahwa aktivitas seksual atau orgasme dapat merusak janin, meningkatkan risiko keguguran hingga menyebabkan persalinan dini.
Namun, dalam kehamilan yang sehat, anggapan tersebut tidak ada yang benar.
Dikutip Medicalnewstoday, Senin (24/2/2020). Seks tidak akan membahayakan bayi pada tahap apa pun selama kehamilan terbilang normal dan tidak ada masalah kesehatan.
Bayi dilindungi oleh otot-otot rahim yang kuat, cairan ketuban, dan lendir yang berkembang di sekitar serviks.
Hubungan seks juga tidak memiliki hubungan dengan peningkatan risiko keguguran bahkan kelahiran prematur. Banyak penelitian telah menyimpulkan bahwa seks selama kehamilan tidak memiliki hubungan peningkatan risiko tersebut.
Namun, jika dokter menganggap seseorang berisiko tinggi, mereka dapat merekomendasikan agar pasangan suami-istri menghindari hubungan seks selama kehamilan atau hanya pada tahap selanjutnya.
