Kelompok Lansia Jadi Prioritas Vaksin Booster Kedua, Ini Kata Guru Besar Kedokteran UI

- Selasa, 5 April 2022 | 16:57 WIB
Ilustrasi pemberian vaksin COVID-19 (Pixabay)
Ilustrasi pemberian vaksin COVID-19 (Pixabay)

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) menerangkan soal urgensi pemberian vaksin booster kedua.

Namun dia belum memberi rekomendasi yang jelas dan pasti tentang perlu tidaknya pemberian booster kedua ini.

Tetapi, dengan makin banyaknya negara yang memberi booster kedua dan upaya transisi menuju ke arah terkendalinya COVID-19 di berbagai negara termasuk Indonesia, maka kebijakan pemberian booster kedua menjadi hal baik.

"Akan baik kalau ditetapkan kebijakan pemberian booster kedua di dalam negeri, walaupun memang cakupan booster pertama kita hari ini baru sekitar 10 persen," kata dia melalui pesan elektroniknya seperti yang dilansir Indozone dari Antara, Selasa (5/4/2022).

Prof. Tjandra berpendapat, bila memang Indonesia akan memulai booster kedua maka sebaiknya diimplementasikan terlebih dulu pada kelompok dengan prioritas paling tinggi menurut WHO SAGE yakni orang berusia lanjut (lansia), tenaga kesehatan dan mereka dengan immunocompromised atau orang yang memiliki masalah sistem imun.

Walau begitu, sekali lagi dia mengingatkan, kegiatan booster pertama harus semakin terus digalakkan, demikian juga cakupan vaksinasi primer.

Indonesia sendiri baru memulai pelaksanaan vaksinasi booster COVID-19 pada 12 Januari 2022.

Jenis vaksin akan ditentukan oleh petugas kesehatan berdasarkan riwayat vaksin dosis 1 dan 2 serta ketersediaan vaksin di tempat layanan.

Menurut Badan POM dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI, kombinasi vaksin yang diberikan terbagi menjadi beberapa kelompok.

Untuk sasaran dengan vaksin primer Sinovac akan diberikan separuh dosis Astra Zeneca (0,25 ml), separuh dosis Pfizer (0,15 ml), atau dosis penuh Moderna (0,5 ml).

Untuk sasaran dengan vaksin primer Astra Zeneca akan diberikan dosis penuh Astra Zeneca (0,5 ml), separuh dosis Pfizer (0,15 ml), atau separuh dosis Moderna (0,25 ml).

Untuk sasaran dengan vaksin primer Pfizer akan diberikan dosis penuh Pfizer (0,3 ml), separuh dosis Moderna (0,25 ml), atau dosis penuh Astra Zeneca (0,5 ml) dan untuk sasaran dengan vaksin primer Moderna akan diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml).

Untuk sasaran dengan vaksin primer Janssen (J&) akan diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml) dan untuk sasaran dengan vaksin primer Sinopharm akan diberikan dosis penuh Sinopharm (0,5 ml).

Semua masyarakat berhak mendapatkan vaksin ini. Namun, untuk tahap pertama, vaksin booster masyarakat umum diperuntukkan bagi lansia dan kelompok rentan termasuk pasien gangguan sistem imun.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X