Masalah Psikososial Mengintai Pasien Kanker Selama Pandemi COVID-19

- Sabtu, 12 Februari 2022 | 21:07 WIB
Ilustrasi pasien kanker. (Pexels/Tima Miroshnichenko)
Ilustrasi pasien kanker. (Pexels/Tima Miroshnichenko)

Psikolog Yohana Domikus mengatakan, dukungan psikososial sangat membantu meredakan gejala psikologis yang dialami oleh pasien atau penyintas kanker yang berjuang di tengah pandemi COVID-19.

Di Amerika Serikat, sekitar 60 persen pasien dan penyintas kanker mengalami dampak kejiwaan akibat pandemi COVID-19, kata Yohana.

Di masa pandemi ini, penyintas kanker mengalami dampak kejiwaan yang serius. Oleh karena itu dibutuhkan dukungan psikososial untuk membantu meredakan gejala psikologis yang dialami pasien atau penyintas.

Baca juga: Alasan Mengapa Orang yang Punya 'Trust Issue' Harus ke Psikolog, Bukan Persoalan Sepele

Adapun masalah psikososial yang dimaksud yaitu meliputi rasa cemas, takut, malu, merasa rendah diri, khawatir masalah finansial, keterbatasan terkait perawatan, keterbatasan dukungan keluarga, pengelolaan waktu dan tenaga untuk pekerjaan dan lainnya.

"Para pendamping harus peka dengan perasaan dan kebutuhan penyintas, menjadi pendengar yang baik dan tidak menghakimi serta mengajak penyintas untuk tetap bersosialisasi," ujar Yohana, dikutip dari Antara, Sabtu (12/2/2022).

Dukungan yang bisa diberikan kepada pasien dan penyintas pun bisa bermacam-macam, mulai dari menyediakan informasi yang dibutuhkan pasien dan memvalidasi perasaan yang sedang dihadapi oleh pasien.

Memvalidasi perasaan pasien atau penyintas sangatlah penting, apalagi jika diberikan dengan kata-kata yang positif dan tidak menghakimi.

"Kadang-kadang kita pengin buru-buru kasih nasihat, padahal kalau nasihat itu seringnya malah mental. Jadi berikan kata-kata positif yang tidak menghakimi karena kalau menghakimi kita malah memperparah perasaan dia," tutur Yohana.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X